Mohon tunggu...
Andi Wi
Andi Wi Mohon Tunggu... Penulis - Hai, salam!

Bermukim di Cilongok - Banyumas - Jawa Tengah. Kamu bisa mulai curigai saya melalui surel: andozshort@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kecuali, Ketika Kita Sama-sama Keras Kepala

18 Januari 2016   21:52 Diperbarui: 18 Januari 2016   21:52 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

: Lis

Aku rindu kamu selama lelahku.
Aku memikirkan nasib kita, bagaimana dua orang
dipermainkan cinta dalam sebuah peluang.

Kesempatan-kesempatan cinta mempertemukan kita,
mungkin kesempatan-kesempatan kitalah
yang mempertemukan cinta.
Menurutmu? Aku bahkan tidak bisa membedakan keduanya
; kita yang memiliki kesempatan mencintai
atau cinta yang memiliki kesempatan kita,
namun bukan untuk kita cintai.

Aku ini bukan penghapal dan perapal yang baik,
yang menyebut-nyebut namamu
yang betapapun banyaknya dihadapan sang Esa.
Namun
jika kamu mampu mencuri dengar,
niscahya akulah seorang hamba
; yang di hadapanNya menyebut namamu dengan murka.

Aku mencintaimu,
dan ingin mengatakan aku merindukanmu
dan memikirkanmu setiap saat.
Kau entah dimana, kau barangkali sama
; memikirkan, ialah kesempatan pertama, kedua, kesepuluh juta yang memerangkap kita, memerangkap apa saja dalam doa,
dalam kesempatan yang gagal kita cita dan ciptakan
saat kita percaya, tak ada lagi sebuah peluang.
kecuali di hadapanNya. Saat kita sama-sama keras kepala. 
__
Mangkok yang Mengepul, 18 Januari 2016. | pic

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun