Mohon tunggu...
Andi Wi
Andi Wi Mohon Tunggu... Penulis - Hai, salam!

Bermukim di Cilongok - Banyumas - Jawa Tengah. Kamu bisa mulai curigai saya melalui surel: andozshort@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Hari Minggu dan Surat dari Tuhan

26 April 2015   11:54 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:40 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1430023989835040313

3.bp.blogspot.com

hari ini adalah hari minggu,
maka mandi akan menjadi hal yang tabu.

orang malas-malasan,
menguap di ranjang
seperti anak ayam.

hari minggu tak ada kopi
sebagai sesuatu untuk
menggali inspirasi.

ada segelas susu
yang paling manis. tentu,
lebih manis dari sebatang tebu.

tidak. tidak sampai di situ.
pada hari minggu,
ketika terik kelaparan
maka, orang-orang akan
menyeduh mie instant.
lebih cepat dan juga ringan,
katanya kemudian.

saya jadi berangan,
"jika di surga semuanya serba instant,
tentu, kolam susu
yang mengalir tanpa hulu dan
hilir, seperti mie instant ini.

bidadari-bidadari,
buah-buah yang tumbuh dari pohon yang akarnya terbalik
; yang semuanya terbaik.
Di bungkus rapi, seperti buatan
pabrik."

Eum, tentu saja itu angan.
angannya orang malas-malasan,
seperti saya, misalnya.

Hari ini hari minggu.
Tuhan tidak mengijinkan
menitipkan surat
lewat kantor pos terdekat
untuk Rindu.
burung merpati: Tuhan tugasi untuk mengirimkan surat kepada
saya.

saya buka perlahan surat itu.
di kertas yang amat putih,
seputih paha bidadari.
tertulis, "untuk Rindu, sementara
libur dulu...."

begitu kata Tuhan untuk kamu
di hari minggu. Tak ada Rindu.
Minggu, 26 April 2015.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun