Mohon tunggu...
Andi Wi
Andi Wi Mohon Tunggu... Penulis - Hai, salam!

Bermukim di Cilongok - Banyumas - Jawa Tengah. Kamu bisa mulai curigai saya melalui surel: andozshort@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bersandar pada Keputusan

23 Februari 2015   07:11 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:41 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1424624961592058112

[caption id="attachment_370184" align="aligncenter" width="400" caption="rehanz85.blogspot.com"][/caption]

Dari sana, kita bisa kenang
seperti yang lalu-lalu kita lakukan
hujan dan air mata
turun saling mendahului, mendarat di pipi kanan-kiri

kita bisa kenang malam ini, katamu
seperti bulan yang mati dibunuh hujan
Dan, air mata yang tempias
tergilas mimpi, yang tak bisa pas.

Seandainya kita bisa bertemu lagi, Rindu, apa yang akan kamu lakukan? tanyamu ingin tahu.

Memenggal kepalamu, jawabku khusyuk.

Rindu memang kejam
namun, lebih kejam seleksi alam
akui saja lha, sayang.
; itu memang keputusan Tuhan, kan?

Dan pelukan yang kamu lakukan secara tergesa-gesa
terlepas
terhempas
terbelah dua
tanpa bisa disatukan.

Aku dan kamu, diadili malam itu
Keputusan yang sudah kita terima
masing-masing kita makan berdua
tanpa dipamah, tanpa dikunyah
kita habiskan, tanpa sisa
; itulah keputusan Tuhan.
Apapun jadinya, hadapi tanpa tangisi

ayo peluk lagi aku
besok sudah tak ada waktu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun