Kita akan terus seperti ini. Saling aktif tapi tidak saling terhubung. Dua perangkat keras yang sempurna tapi tidak saling memindai. Karena beberapa alasan. Kau mencintai kehidupanmu, sementara aku harus terpaksa merasa nyaman dengan mencintai dirimu dalam diam.
Kita akan terus seperti ini. Kau akan tumbuh semakin cakap dalam banyak hal. Sementara aku akan makin hebat mengagumimu dari kejauhan. Seperti seorang murid patuh. Lengkap dengan segala masalah yang menimpanya.
Kita akan terus seperti ini dan bagaimana semuanya tidak berjalan dengan baik. Namun aku harus merasa puas dengan apa yang telah kuperoleh dari doaku. Yang sederhana. Yang selalu melibatkanmu dalam rencana hidupku. Aku berdoa tanpa pernah singkat.
Tapi kita mungkin tak akan terus seperti ini. Suatu hari nanti, aku air keruh, dan kau ikan yang mau tinggal di dalamnya.
Andi Wi
Ajibarang, 20 April 2018
Kamu juga bisa menikmati puisi singkat ini dalam bentuk audio visual: Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H