Ayat satu
Ternyata patah hati cuma begini. Kau meninggalkan saya dan hari-hari saya yang biasa, terulang lagi.
Ayat dua
Kebahagianku pertama kali adalah ketika ibuku menipuku kalau semua orang itu dasarnya baik. Hanya saja, setelah menyadari ketidaksempurnaannya mereka berubah jadi jahat. Dan di dunia ini tak ada orang yang sempurna.
Ayat tiga
Yang cuma ingin membuatku menanti lama tak lain adalah pintu toilet yang selalu tertutup. Saat semua hal juga rasanya tertutup, kadang-kadang aku juga berniat ingin menantinya.
Ayat empat
Ada satu hal yang selama ini ingin sekali kulakukan tapi tak bisa kulakukan. Aku ingin sekali melihat diriku sendiri saat tertidur kelelahan. Menyaksikan muka polosnya yang membuatku kasihan.
Ayat lima
Ternyata batas antara kesabaran dan memilih mengakhiri khayalan cuma setipis strimin nasi di meja makan. Tapi kau tak pernah tahu sampai kau sendiri melongoknya seperti dasar sumur.
Ayat enam