Setiap Hari Adalah Akhir Pekan
Setiap kali melihat kau tersenyum, aku menyaksikan sebuah kamar yang menjanjikan kehangatan bagi penghuninya. Selimut tebal yang dirajut dari tangan kekasih dan sayang, lampu tidur tidak terlalu terang dan jendela yang bisa menghadirkan kupu-kupu pagi hari di balik kaca tipisnya yang berembun.
Setiap kali melihat kau tersenyum, aku menyaksikan mata yang merekam jalan-jalan kecil yang sanggup menuntun orang tersesat kembali ke rumah ibunya. Aku bisa melihat diri ibu di dalam diri kau yang tersenyum seperti cara ibuku tersenyum saat menyambutku di halaman depan rumah.
Melihat kau tersenyum, aku seperti melihat mentari yang benderng pukul delapan pagi setiap akhir pekan yang melelahkan selesai mencuci pakaian-pakaian kotorku. Lalu aku yang rentan kesepain bisa mencium sebuah rencana simpel untuk kembali ke kamar, kembali ke dalam kehangatan itu. Kepadamu aku ingin kembali tidur dan memimpikan diriku yang tersenyum melihat kau tersenyum.Â
Kemarin
Saya ingat hari kemarin
Ketika semuanya berbelok
Menyembunyikan terlalu banyak
Sampai pada akhrinya membawa saya
Meninggalkan tepi jalan
Gadis kecil dalam foto, tak pernah datang