Mohon tunggu...
Andi Wi
Andi Wi Mohon Tunggu... Penulis - Hai, salam!

Bermukim di Cilongok - Banyumas - Jawa Tengah. Kamu bisa mulai curigai saya melalui surel: andozshort@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menikmati Kesendirian yang Tidak Sendiri Bersama Larry Graham dan Kawan-kawan!

28 Maret 2017   20:30 Diperbarui: 28 Maret 2017   20:44 803
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terlalu Kunto Aji. Terlalu lama sendiri, membikin saya memiliki waktu yang berlimpah. Tak ada pesan yang mesti dibalas, tak ada janji kencan, tak ada teman yang sering merepotkan ketika butuh. Konon semakin tua umur seseorang semakin sedikit pula mereka memiliki teman. Saya tidak percaya, tapi belakangan saya mempercayainya. Padahal saya belum cukup dikatakan tua.  

Tapi dengan kesendirian seperti ini, saya kadang berpikir ada manfaatnya juga: saya jadi bisa mengoreksi kesalahan-kesalahan dalam diri saya, yang dulunya suka grusa-grusu dan cekatan merubah saya menjadi orang yang lamban dan santai dan saya rasa mulai benar, atau mendekati benar. Waktu saya betul-betul banyak, saya kaya tanpa menabung.

Waktu luang biasa saya gunakan untuk membaca, menulis, melamun + mendengarkan musik. Tapi tanpa alasan yang saya pahami, entah kenapa urutannya berubah menjadi: melamun + mendengarkan musik + mencari musik yang enak + menghapusnya kalau tidak enak, lalu kembali lagi ke urutan pertama. Begitu terus.  

Saya pernah betul-betul jenuh dan hampir meledak—andai saya ini terbuat dari gabungan mesiu dan panci—karena melakukan aktivitas yang itu-itu saja. Saya tanya ke teman saya, ada lagu baru? Ia jawab, “Kalau air panas ada. Ke sini ya bawa kopi shacet!”

Astaga. Teman saya memang begitu. Maunya modal air panas doang! Tanpa kopi. Tapi karena ia teman saya, dan saya tak punya teman lain, bukan salahnya ia dihidupkan.

Akan tetapi kadang-kadang ia bermanfaat, mengatakan bahwa lagunya Larry Graham berjudul One In a Million Youenak lho?

Emang enak. Tapi saya pikir itu lagu romantis. Tapi ya saya rasa tak ada salahnya buat romantis-romantisan, maksud saya buat nanti persiapan ketika saya memiliki pasangan. Euh!

Baik. Saya tahu tulisan ini sudah mulai enggak enak dibaca. Membosankan. Maka dari itu saya akan langsung saja masuk tujuannya. Membagi list lagu-lagu yang sering saya dengar.

Larry Graham – One In a Million You

Cinta telah mempermainkan saya begitu lama / Keraguan berusaha meyakinkan saya untuk menyerah / Saya tak akan menang / Tapi matahari itu datang...

Dream Theater – The Spirit Carries On

Liriknya kuatdan total. Jika orang-orang yang saya cintai sedih saya sudah tak ada mungkin mereka bisa mengingat lirik ini untuk saya:

Lanjutkan hidupmu, jangan takut, jangan menangis di kuburku, karena aku tak lagi di sini. Tapi kumohon jangan pernah biarkan tentang diriku hilang darimu...

Rivermaya – You’ll be Safe Here

Tak ada orang tahu kenapa kita ada di sini / apakah itu takdir, atau kebetulan / dan apabila dunia berkomplot melelahkan kita / tutup matamu / kamu akan aman di sini / aku akan berteriak bersamamu...

The Beatles – Yesterday

Wah semua orang tentu tahu lagu enak ini: Kenapa dia mesti pergi? Aku tak tahu. Ia tak mengatakan apa-apa. Mungkin aku mengatakan sesuatu yang salah...

Norah Jones –Don’t Know Why

Jason Walker –Every Body Lies

Semua orang berdusta, berdusta, berdusta. Kadang  inilah satu-satunya kebenaran

Ilustrasi: 1.bp.blogspot.com
Ilustrasi: 1.bp.blogspot.com
Angus and Julia Stone –Old Friend

Celine Dion – Water and A Flame

Sudah hampir satu jam sejak aku memikirkanmu. Tapi kau tak menjawab telponku / Aku senang mendengar nada sibuk. Setidaknya aku tahu kau baik-baik saja...

Anne Murray – You Need Me

Lagu enak buat dansa sama pasangan: Kucucurkan air mataku, kau menyekanya. Kujual jiwaku, kau membelinya kembali. Ketika aku tersesat, kau mengantarku pulang / Aku tak akan pergi. Mengapa aku pergi? Aku pastilah orang yang tolol...

Air Supply – Where Did The Feeling Go

Stevie Wonder – Lately (Tapi untuk versi Instrumennya ya....)

Pagi Tadi – Moksa  (Band-band Indie lain, tentu saja!)

The Script – Superheroes (Mengingatkan saya tentang... ng... itulah!)

Sudah. Saya pikir sudah terlalu banyak. Padahal masih banyak!

Saya berharap betul setiap tulisan saya dipengaruhi oleh lagu-lagu mereka. Saya ingin memasukan mereka dalam tiap tulisan saya. Setiap kali mendengarkan Norwegian Wood, misalnya, mendadak saya teringat kemuraman dan kelucuan-kulucuan kecil tokoh Toru Watanabe, Naoko, dan Midori dicelah-celah alunan lagu tersebut yang dibawakan oleh The Beatles. Dan saya pikir, kalian juga bisa melakukan ini, untuk saya, melalui tulisan-tulisan kalian. Saya akan dengan senang hati mengingatnya.

Ajibarang, 28 Maret 2017

(*) Jika ada kesalahan eja, terjemahan yang keliru atau apalah, mohon dimaafkan ya! Selamat menikmati...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun