Mohon tunggu...
Andi Wi
Andi Wi Mohon Tunggu... Penulis - Hai, salam!

Bermukim di Cilongok - Banyumas - Jawa Tengah. Kamu bisa mulai curigai saya melalui surel: andozshort@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hari Saat Kita Tak Memiliki Hari ini

1 Februari 2017   19:30 Diperbarui: 1 Februari 2017   19:41 584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: HeryPurnomo/lakonhidup

Cinta saya yang lulut dan jinak
Jangan kau usir dari hatimu
Banyak sudah kudengar
Siasat pintar mengubur
cinta mati.
Apa yang tidak demikian 
kita pahami 
dari hari-hari rawan mendung
Langit terlalu pemurah dan pemaaf.
Ini salah saya. Biar selangkah 
demi setapak 
jalan habis dibelah 
para perindu tabah 
yang selalu soal teatrikal 
akrobatik payah 
mengendalikan ingatannya 
yang kering, namun mudah tumpah
sewaktu-waktu 
Rindu menggelinding seperti bola air mata di pematang 
pipimu
yang pucat dan kucintai. Sementara
awan mengapung
di kepala semua orang
Mengungkap perihal kebenaran: 

Hari ini sebuah jalan dibuat dari
nama belakang pahlawan yang tidak memiliki nama depan.

Sebatang kayu lapuk
tak selamat dari ciuman cuaca dan rencana
Jamur merang yang tumbuh
di sepanjang tubuhnya.

Lampu kamar dimatikan.

Dua ekor cicak tersesat
dalam gelap.

Dan kau, katanya, sedikit beruntung.
Hujan turun
saat kau terlelap
dan tak ingin terbangun
untuk pipis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun