Mohon tunggu...
Andi Wi
Andi Wi Mohon Tunggu... Penulis - Hai, salam!

Bermukim di Cilongok - Banyumas - Jawa Tengah. Kamu bisa mulai curigai saya melalui surel: andozshort@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menjagamu

17 Januari 2017   17:31 Diperbarui: 17 Januari 2017   18:38 430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi:psychologytoday.com

Aku yang sudah kadung miring
dan hampir tumbang
ini, biar kuingat lagi
keterbatasan yang maha luas
di antara kesempatanku jatuh
dan bangkit total.

Tak habis kurahasiakan
aku adalah ikan dalam arus kecil
Aliran darah yang berkelit
mencari jalan keluar
di samudra hidup --yang berarti
menempuh seluruh
pasang mata yang setiap kali menjerat kita
menatap mantap mata yang berdarah
dengan kail, yang dibeli
dari pencuri dalam diri mereka sendiri.

Karena kau adalah nelayan pesisir,
maka yang paling tahu cara menyisir
umpan, dan jaring
dan rambut orang lain
dengan jarimu. Aku sandarkan
tengkuk. Dua teluk pahamu
menopang aku
yang sehangat sekaligus seasing itu.

Tapi diriku keliaran
Ikan-ikan dan ombak dan perahu
yang berharap dirinya sampan
Agar selalu kau gunakan. Menjagamu.
Atas yang relatif dan kekuatan
orang-orang melucu.

Hari Sejati, 17 Januari 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun