dalam kemalangan saleh
demi desir hasrat pertama,
kemaslahatan orang-orang percaya (dapat menerima, namun
tidak cukup jujur mengakuinya)
asap kretek yang mengerubungi kepala
belum beranjak pergi
; adalah ringkuk petani
dalam gubuk kecil
angin sunyi
malam terpencil
milik lampu petromak.
dan laron yang belum beranjak.
apa tidak apa-apa,
sebaik-baiknya
rindu dibesarkan dan dibiarkan
begitu saja.
hari nampak tua
langit cemberut dan pemarah
apa tidak apa-apa,
kalau adalah penting
sepuluh atau dua puluh tahun lagi
rindu terpelanting,
ke teras toko milik orang cina
malam-malam, suara apakah itu?
gonggongan anjing atau hantu?
ia tak akan peduli. mungkin
ia telah tertidur nyenyak
di atas koran lama-kolom puisi
seperti tungku api. hangat.
dan tak pernah menyadari
atas pelukan sajaknya sendiri.
Ai, Lis...
Jenis kemalangan apa yang membuat kita
menjadi begini.
 Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI