Mohon tunggu...
Andi Wi
Andi Wi Mohon Tunggu... Penulis - Hai, salam!

Bermukim di Cilongok - Banyumas - Jawa Tengah. Kamu bisa mulai curigai saya melalui surel: andozshort@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Yang Terjadi Sebelum Apa-apa Senantiasa Langsung Menghukum Kita

1 Agustus 2016   02:00 Diperbarui: 1 Agustus 2016   03:15 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Segalanya terjadi nampak seperti mimpi sekaligus nyata, yang nyatanya itulah yang terjadi.

Aku mencintaimu. Maafkan aku yang tak pernah bisa menghiburmu dari hari-hari buruk, kesepian ekslusif yang menghasut minta peluk dan perasaan tenang yang tak pernah tepat kujanjikan.

Tersenyumlah, andai kautahu, betapa Tuhan tak pernah khilaf, membiarkan. Untukmu: kuat-kuatlah sejadi-jadinya hamba maha tabah menyimpan.

(2016)

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun