Mohon tunggu...
Andi Wi
Andi Wi Mohon Tunggu... Penulis - Hai, salam!

Bermukim di Cilongok - Banyumas - Jawa Tengah. Kamu bisa mulai curigai saya melalui surel: andozshort@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Rindu yang Pernah Kamu Ceritakan

5 Mei 2015   22:08 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:20 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_382143" align="aligncenter" width="300" caption="shuttershock"][/caption]

kita berdua seakan saling mengalah.
lalu, saling mendahulukan.
"silakan," katamu.
"kamu saja dulu."

dengan banyak timbang
dan sesuatu yang tak sesuatukan
kamu permisi-bawa banyak kenang. saya,
mengangguk dan tak percaya.

cintaku bukanlah cinta biasa, katamu.
Jika kamu yang memiliki, ucapmu lagi.
... dan kamu yang temaniku
seumur hidupku, katamu, dulu
kalau tidak keliru, begitu*

pelan-pelan, kenangan
menjelma rindu,
yang tak mampu dipersatukan.
"Perpisahan ini bukan mengenai
kekeliruan," lanjutmu kemudian,
"melainkan, sesuatu yang tak
tersesuatukan."

"keliru atau apa. saya hanya
mau, kita, sama-sama berdoa.
supaya rindu tetap tebal
tiap kali merapal. Lalu ketemu
pada satu waktu, yang
disepakati oleh Tuhan.
barangkali, nanti
kita dipersatukan, bukan lagi
sebagai sepasang kekasih.
kenali saya,
sebagai seseorang yang pernah
kamu ceritakan pada Tuhan."

Samarinda, 05 Mei 2015

*) Dari lirik lagu Afgan-Bukan Cinta Biasa

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun