Mohon tunggu...
Andi Wi
Andi Wi Mohon Tunggu... Penulis - Hai, salam!

Bermukim di Cilongok - Banyumas - Jawa Tengah. Kamu bisa mulai curigai saya melalui surel: andozshort@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Sewaktu Takdir Buru-buru

12 April 2015   23:29 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:12 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1428856054377496744

https://putriwidisaraswati.files.wordpress.com

pada matamu yang hitam kopi:
ia seperti menawarkan sepi, dan sunyi.

pada matamu yang putih susu:
ada candu dan rindu

pada sapasang matamu yang kopi susu: sepi menikahi sunyi
lalu,
mengandung, candu dan rindu.

pada kamu: pada sepasang mataku, yang cerai.
airmata terurai, saban petang
saban rekaat terbentang.

sunyi,
sepi,
candu,
dan rindu.
bagiku, mereka keluarga baru.
Setelah kamu.
dan takdir yang terburu-buru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun