Mohon tunggu...
Andi Wi
Andi Wi Mohon Tunggu... Penulis - Hai, salam!

Bermukim di Cilongok - Banyumas - Jawa Tengah. Kamu bisa mulai curigai saya melalui surel: andozshort@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Prosa Penari Balerina

17 Maret 2015   20:21 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:31 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1426598325686728917

/7/
Inun, nama perempuan penari balerina yang sudah tak lagi muda. Bergegas, menyelesaikan prosanya. Di sana: Inun, menulis banyak, sebanyak apa yang ia ingat. Barangkali, lupa, sedang kalah taruhan dengan rindu yang lebih mencekam. Di warung ala-ala Cina, saat mereka kencan pertama. Inun, memesan sepasang sendok dan garpu. Ia gagal menyelipkan nasi di antara sumpit. Kekasihnya, tertawa usil. Tersenyum, lalu mengajarinya cara menggunakannya.
Inun, tulis kejadian memalukan itu. Ia senyum.

/8/
Kopi itu sudah dingin, pagi ini semakin dingin dan rindu itu belum beranjak berlalu. Di simpannya puisi dan prosa di laci bercat biru tua. Dingin, Inun menari-nari dengan tongkat kayunya, sampai gerah hingga lelah. Lalu ia menjatuhkan badannya di atas kasur, puing-puing debu pun terbang mencari titik aman. Perempuan itu menarik selimut, matanya sangat berat. Pukul empat, Inun tidur sambil senyum. Lelap.
*) Samarinda, 17 Maret 2015

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun