www.anawalls.com
Pada mimpi-mimpimu yang gigil. sebuah khayal kubangun, Antares.
Rindu dan namamu kubuat segaris-tipis. Ia ingin lalui sua
temu dan duduk berdua.
antares, sayang
ceritakan pada ia: polaris mana yang lebih terang.
mana,
pilihanmu yang kau genggam
ya. meski pilihan itu, pastinya
bukan untuk polaris sepertiku
yang tak lebih terang, dari pilihanmu.
rasanya, tak sopan,
polaris sepertiku, bermimpi
untuk kau genggam.
dan ingatlah sekarang: sebuah pelukan pasti terlepaskan.
malam, di daun jendela kamarmu hanya
gantungkan satu bulan saja.
Bahkan, kau lebih paham.
Tak ada dua dalang
dalam sebuah pertunjukan.
pada mimpi-mimpimu yang gigil.
kuutus sebuah pelukan. Yang barangkali,
pada saat kau bingung memilih.
pelukan itu, bisa memberi saran,
bukan. bukan jawaban.
melainkan, utusanku, mampu
menenangkanmu dalam sebuah pelukan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H