Mohon tunggu...
Andityas Asmoro Bangun
Andityas Asmoro Bangun Mohon Tunggu... -

Berdoa, berikhtiar, ikhlas dan asik aja gituu...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Komentar arah Kiblat di Reuter

20 Juli 2010   03:06 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:44 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sebuah refleksi dari berita disitus "Reuters" berjudul "Indonesian Muslims told to change prayer direction" (Muslim Indonesia diperintahkan untuk mengganti arah letak ibadah) mengundang beberapa komentar masyarakat yang saya yakinkan bukan berasal dari umat Muslim mengenai perubahan arah kiblat karena adanya revisi yang bahkan MUI juga menyarankan pergantian arah kiblat dengan menggeser sedikit dari arah barat kearah barat daya, membuat saya bergidik sejuta pertanyaan serta sedikit kegeraman hingga menurut saya sangat penting untuk dibuat sebuah tulisan. Yang membuat saya bertanya-tanya mengapa tidak satu muslimpun atau tokoh Muslim Indonesia yang dimintai jawaban memiliki waktu untuk mengulasnya di rubric comment? Atau itu bukan merupakan sesuatu hal yang pentingkah? Hal tersebut menguatkan hati saya untuk menimba ilmu agama agar lebih baik lagi sehingga mampu menjawab dengan menggunakan dalil yang benar dan juga berfikir positif bahwa mereka mengomentari sesuatu karena sakit hati atas banyaknya bom terrorist yang kerap dilakukan oleh orang Islam sehingga melukai banyak masyarakat sipil dan militer, ditambah juga ketidak tahuan mereka akan sesuatu hal yang mereka bicarakan dengan pertanyaan yang menjurus kearah kasar. Mengapa demikian? Silahkan dicek sendiri-dengan terjemahan bahasa Inggris yang ala kadarnya:

  • witch way do we go?how smart are thay?not verry! (smedly)
  • Kearah mana kita menghadap?betapa pintarnya mereka?tidak terlalu
  • These Muslims are crazy! **Tock**Tock**Tock** (kwiering)
  • Para muslim ini gila! **Tock**Tock**Tock**(kalau diartikan seperti orang mengetuk pintu atau menunjuk kepala yang tak ada penghuninya atau tak ada otaknya)
  • How do these prayers travel anyway, geodesic line or straight through the crust?And how precise do I have to aim in order to reliably hit the Kabaa? (emu)
  • Bagaimana kalau para pendoa ini bila di dalam perjalanan, secara garis dasar bumi atau kearah atas(surga)? Dan bagaimana saya mencapai ketepatan arah menuju Kabaa?
  • Someday the only inhabitants of Earth will be Muslims. Imagine a Muslim in orbit trying to face Mecca while he chants. Space travel will be banned for Muslims by their very wise leaders. LOL! (The_WACG)
  • Suatu hari satu-satunya habitat dibumi ini akan menjadi Muslim. Bayangkan seorang Muslim di suatu orbit tertentu mencoba mengarahkan diri ke Mecca padahal dia masih disana (tidak bisa). Penjelajahan angkasa akan dilarang(dipinggirkan) bagi kalangan Muslim oleh keputusan pemimpinnya yang sangat bijaksana.LOL! (Loud of Laugh)(Tertawa Terbahak-bahak)

Bagaimana menurut anda? Sepertinya saya butuh bantuan ekstra dari para ustad dan Guru ngaji nech...sebelum menjawab dengan baik dan benar?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun