Bogor (10/3/2022) - Bahasa Sunda masih dilestarikan dengan baik di wilayah Cilibende, khususnya oleh golongan pemuda. Bahasa Sunda sudah menjadi ciri khas di Cilibende. Banyak sekali warga yang dalam kesehariannya menggunakan Bahasa Sunda untuk berkomunikasi.
Walaupun pada zaman globalisasi seperti sekarang ini, masih banyak pemuda di Cilibende yang terampil berbahasa Sunda. Efek globalisasi ini seakan-akan tidak berpengaruh kepada budaya berbahasa Sunda di sini, Baik anak kecil, pemuda, maupun golongan tua masih dengan bangga menggunakan Bahasa Sunda.
Seperti yang disampaikan oleh Reni Lestari, S.Hut, salah satu Staff Bidang Penelitian dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB. Beliau membenarkan bahwa memang budaya Bahasa Sunda di lingkungan Cilibende masih dilestarikan dengan baik. "Untuk di sini memang masih digunakan oleh banyak orang, tapi beda kalau di daerah kota. Mereka lebih memilih menggunakan Bahasa Indonesia kayak biasa," tutur beliau.
Beliau juga menjelaskan kenapa banyak orang yang mulai meninggalkan  bahasa daerah ini. Menurut beliau ini dikarenakan Bahasa Sunda bisa dikatakan adalah bahasa yang cukup sulit untuk digunakan. Bahasa Sunda memiliki beberapa 'tingkatan' untuk digunakan. "Bahasa Sunda penggunaannya beda-beda. Ada yang digunakan untuk diri sendiri, teman sebaya, dan ada yang digunakan untuk orang yang lebih tua," jelas beliau.
Beliau menuturkan bahwa untuk melestarikan budaya Bahasa Sunda ini seharusnya dimulai dari lingkungan yang dekat dengan seseorang, lingkungan keluarga. Orang tua sendiri lah yang seharusnya mendidik anak-anaknya untuk tetap melestarikan apa yang diberikan oleh leluhurnya.
Selain apa yang disampaikan beliau, ada juga yang disampaikan oleh salah satu pemuda di Cilibende sendiri, Zian. Menurutnya penggunaan Bahasa Sunda ini masih lazim digunakan di Cilibende, termasuk dalam lingkungan keluarganya. Keluarganya memang berasal dari Suku Sunda sehingga sudah sedari kecil ia mengenal Budaya Sunda, termasuk Bahasa Sunda. "Saya daridulu memang sudah mengenal Bahasa Sunda. Soalnya bukan cuma di keluarga doang, tapi di Cilibende ini hampir semuanya menggunakan Bahasa Sunda," jelas Zian.
Zian juga mengungkapkan bahwa di sekolahnya pun ia menerima mata pelajaran Bahasa Sunda, bahkan sejak masih sekolah dasar. Jadi inilah yang menopang kemampuan berbahasa Sunda miliknya. Selain Zian, ada juga yang diungkapkan oleh pemuda Cilibende lain, Iklas.
Iklas sependapat dengan Zian bahwa pemuda-pemuda Cilibende masih dengan fasih menggunakan Bahasa Sunda. Ia juga menyampaikan bahwasanya memang sejak dulu seluruh warga Cilibende menggunakan Bahasa Sunda. "Memang ini seperti tradisi saja gitu, karena terbiasa akhirnya menjadi kebiasaan," ungkapnya.
Layaknya Zian, Iklas pun sudah sedari kecil menggunakan Bahasa Sunda sehingga ia dengan mudah mengerti dan menggunakannya. Ia menyampaikan pada saat ini banyak pemuda yang malu menggunakan bahasa daerahnya. "Mereka malu mungkin, karena mungkin saja mereka menganggap ini kayak orang dulu atau kuno. Padahal kan harusnya gak usah malu, malah harusnya kita yang melestarikan dan menggunakannya," jelas Iklas.
Tentu kita sebagai generasi penerus seharusnya tetap melestarikan apa yang diberikan leluhur kita, bukan malah meninggalkannya. "Urang teh kuduna ngalestarikeun atuh. Upami lain urang, nya saha deui? Hayu ah urang make Basa Sunda," ajak Zian dalam Bahasa Sunda.