Bubakan, Mijen (07/08/2022) - Galon bekas yang sudah tidak terpakai merupakan salah satu contoh dari sampah plastik yang mampu merusak lingkungan karena ukurannya yang besar dan sulit terurai. Selain merusak lingkungan, galon bekas yang berserakan dapat mempersempit ruangan dan membuat ruangan menjadi kurang indah.Â
Oleh karena itu, upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi kerusakan lingkungan serta memperindah ruangan adalah dengan memanfaatkan galon bekas menjadi hal yang lebih bermanfaat seperti contohnya dibuat menjadi hidroponik sederhana.Â
Hidroponik sendiri merupakan metode budidaya tanaman menggunakan air yang memanfaatkan lahan sempit serta hanya membutuhkan sedikit tanah atau tidak sama sekali sebagai media tanamnya. Media tanam lain selain tanah yang dapat dipakai untuk hidroponik adalah batu, pasir, sekam bakar, dan sabut kelapa.Â
Manfaat hidroponik antara lain adalah efisiensi lahan, hemat air, hemat energi, ekonomis, memiliki nilai estetika, dan ramah lingkungan. Teknik menanam hidroponik yang dipakai adalah wick system atau sistem sumbu dengan kain flanel sebagai sumbunya.
Pada kesempatan kali ini, Andita Saffanah Rana selaku mahasiswi KKN TIM II UNDIP 2021/2022 yang berlokasi di Kelurahan Bubakan memberikan informasi kepada ibu-ibu PKK di Kelurahan Bubakan mengenai pengertian, manfaat, serta cara pembuatan hidroponik sederhana menggunakan galon bekas. Sebelum pemaparan materi, telah ditayangkan video tutorial hidroponik sederhana dari galon bekas.
Output program yang dihasilkan antara lain adalah poster yang berisikan pengertian, manfaat, cara pembuatan, dan teknik menanam hidroponik serta produk berupa hasil jadi galon bekas yang telah disulap menjadi hidroponik sederhana.Â
Tumbuhan yang dipakai pada produk ini adalah cabai rawit (Capsicum frutescens) dan media tanamnya merupakan campuran dari sekam bakar, sabut kelapa, dan pupuk kandang.