Mohon tunggu...
Andita Aghatia
Andita Aghatia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Undergraduate Urban and Regional Planning Student at Sebelas Maret University (UNS)

An undergraduate student majoring in Urban and Regional Planning, who's interested in spatial planning, environment, social and also transportation. I like opinions and am interested in issues and new things.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Tim PPK Ormawa HMPWK May Virida FT UNS Sukses Membuat Program Lahan Percontohan untuk Mendukung Program Kampung Iklim Nol Limbah Mojosongo

10 Oktober 2023   14:15 Diperbarui: 10 Oktober 2023   14:35 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mojosongo,10 Oktober 2023 - Tim PPK Ormawa Himpunan Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota (HMPWK) May Virida FT UNS meraih keberhasilan dengan lolos dalam Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) Tahun 2023. PPK Ormawa merupakan suatu inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas organisasi kemahasiswaan melalui berbagai proses pembinaan yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi, dan program ini merupakan bagian dari upaya pengabdian dan pemberdayaan masyarakat yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Salah satu yang mendasari tim PPK Ormawa tertarik dengan program kampung iklim di Mojosongo adalah adanya pengembangan kampung iklim dan adanya Kelompok Wanita Tani (KWT) yang menjadi potensi besar di Kelurahan Mojosongo. Namun Namun kurangnya ilmu pengetahuan dan keterampilan masyarakat menjadi penghambat dalam pengembangan kawasan, sehingga diperlukannya program pemberdayaan masyarakat yang terus berkelanjutan. Selain itu keberadaan Kampung Iklim tersebut menghasil limbah sisa organik sisa panen yang tidak dimanfaatkan karena hanya dibuang oleh masyarakat. Dan juga banyak pula lahan kosong yang tidak dioptimalkan, hal tersebut menjadi potensi sekaligus masalah dalam wilayah. Oleh karena itu, tim PPK Ormawa membuat program lahan percontohan untuk ditanami sayur mayur. 

Mengenal Kampung Iklim Mojosongo

Kampung iklim merupakan inisiatif pemerintah yang bertujuan untuk mendukung usaha adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. Di Solo, terdapat Kampung Iklim Mojosongo, yang telah ditetapkan sebagai kampung iklim di daerah tersebut. Mengutip dari surakarta.go.id, Kampung ini menampilkan berbagai elemen, termasuk area ruang terbuka hijau, fasilitas komposting, sistem pemilahan sampah, bank sampah, dan berbagai kegiatan masyarakat yang berfokus pada perekonomian yang berkelanjutan. Kampung iklim Mojosongo terbagi menjadi tiga kampung, yakni kampung bunga (RW 29), kampung sayur (RW 36), dan kampung buah (RW 37). Inisiatif ini sebagai bentuk aksi nyata dalam melawan perubahan iklim dengan melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat, terutama di tengah pertumbuhan pembangunan yang dapat berdampak negatif pada lingkungan. Keberadaan Kampung Iklim Mojosongo memiliki manfaat yang signifikan, di antaranya adalah meningkatkan ketahanan masyarakat dalam menghadapi dampak perubahan iklim, meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan masyarakat, serta mensosialisasikan kesadaran dan gaya hidup beremisi rendah kepada penduduk setempat.

Pelaksanaan Kegiatan Lahan Percontohan

Tim PPK Ormawa mengadakan kegiatan Forum Group Discussion (FGD) di Kelurahan Mojosongo. Tujuan diselenggarakan kegiatan FGD dengan masyarakat mojosongo adalah untuk pengenalan program  Kampung Iklim Nol Limbah sekaligus menjadi wadah untuk menampung masukan, kritik, dan saran terkait program tersebut. Setelah itu, dilakukan kegiatan lahan percontohan seluas 13 m2. Proses penanaman memanfaatkan tanah kas desa yang kemudian dimanfaatkan oleh masyarakat mulai dari pengolahan, penanaman, hingga perawatan tanaman tersebut. Pengolahan lahan percontohan dilaksanakan pada tanggal 26 Agustus 2023 di Mojosongo yang diikuti oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Mojosongo, tim PPK Ormawa, serta masyarakat sekitar.

Peran Penting Kelompok Wanita Tani (KWT) Mojosongo

Kelompok Wanita Tani (KWT) Mojosongo memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung dan memajukan program Kampung Iklim Nol Limbah. Ibu Riska selaku ketua KWT Mojosongo menuturkan bahwa pihak KWT menyambut baik adanya inisiasi program percontohan lahan dari tim PPK Ormawa Himpunan Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota May Virida FT UNS. Dalam konteks perubahan iklim dan upaya mengurangi limbah, peran KWT menjadi kunci untuk mencapai tujuan berkelanjutan. Berikut adalah beberapa peran penting KWT Mojosongo dalam mendukung program Kampung Iklim Nol Limbah:

  • Pengelolaan Limbah Organik
    Salah satu aspek utama dari program Kampung Iklim Nol Limbah adalah mengurangi limbah organik. KWT Mojosongo dapat berperan sebagai penggerak utama dalam mengelola limbah organik di komunitas. Mereka bisa mempromosikan komposting, penggunaan kembali sampah organik untuk pupuk, dan teknik pengelolaan limbah organik lainnya.

  • Pendidikan dan Pelatihan
    KWT Mojosongo dapat menyediakan pelatihan dan edukasi kepada anggotanya serta masyarakat sekitar tentang cara mengurangi, mendaur ulang, dan mengelola limbah dengan efisien. Ini mencakup pengajaran tentang praktik pertanian organik dan penggunaan limbah organik sebagai sumber pupuk.

  • Promosi Pertanian Berkelanjutan
    KWT Mojosongo dapat memainkan peran penting dalam mempromosikan praktik pertanian berkelanjutan yang berkontribusi pada pengurangan limbah dan emisi gas rumah kaca. Ini mencakup penerapan teknik pertanian organik, pemilihan varietas tanaman yang ramah lingkungan, dan diversifikasi pertanian.

  • Keterlibatan Masyarakat
    KWT Mojosongo dapat memobilisasi masyarakat setempat untuk berpartisipasi aktif dalam program Kampung Iklim Nol Limbah. Mereka dapat mengorganisir kegiatan-kegiatan sosial, lokakarya, dan proyek-proyek yang melibatkan masyarakat dalam upaya mengurangi limbah dan mengelola sumber daya secara berkelanjutan.

  • Pemberdayaan Ekonomi Lokal
    KWT Mojosongo dapat membantu meningkatkan perekonomian lokal dengan mengembangkan usaha-usaha yang terkait dengan pengelolaan limbah dan pertanian berkelanjutan. Ini mencakup produksi pupuk organik, kerajinan dari bahan daur ulang, dan produk-produk lain yang mendukung visi Kampung Iklim Nol Limbah.

  • Pengawasan
    KWT Mojosongo dapat berperan sebagai mata dan telinga masyarakat, mengawasi pelaksanaan program Kampung Iklim Nol Limbah, dan melaporkan kemajuan serta kendala yang mungkin muncul kepada pihak terkait. Hal ini akan membantu memastikan kesuksesan dan keberlanjutan program.

Peran Tim PPK Ormawa PWK May Virida

Perencanaan wilayah dan kota yang bijak merupakan kunci untuk menciptakan komunitas yang lebih tahan terhadap perubahan iklim. Tujuan meluncurkan Program Lahan Percontohan adalah sebagai berikut:

  • Memberdayakan Masyarakat
    Melalui pelatihan dan edukasi, program ini akan memberdayakan masyarakat Mojosongo khususnya kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk berpartisipasi aktif dalam perencanaan perkotaan yang berkelanjutan.

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
    Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun