Mohon tunggu...
Andi Syarmi
Andi Syarmi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Menyelamatkan Aset dan Budaya Bangsa melalui Pencanangan Hari Pasar Rakyat Nasional

25 Januari 2017   06:09 Diperbarui: 25 Januari 2017   07:59 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbelanja di pasar rakyat di setiap akhir minggu, adalah rutinitas saya.Bangun pagi di hari Sabtu dan sambil berolahraga, saya langsung menuju ke Pasar Pagi Arengka untuk berbelanja kebutuhan dapur.Kebetulan pasar yang di tuju hanya berjarak lebih kurang dua kilometer dari rumah.Siang harinya giliran ke pasar modern beserta isteri dan anak-anak untuk jalan-jalan sambil makan siang di gerai makan minum yang ada di tempat itu dan melengkapi kebutuhan rumah tangga lainnya yang tidak terdapat di pasar rakyat atau untuk beberapa produk tertentu harganya lebih murah di bandingkan dengan pasar rakyat.

Saya adalah seorang pekerja marketing di sebuah perusahaan multinasional yang berkantor cabang di Pekanbaru, Riau.Libur kerja hari Sabtu dan Minggu saya manfaatkan dengan berolahraga dan melakukan kegiatan-kegiatan lain untuk refreshing serta menghilangkan stress akibat tuntutan pekerjaan, salah satunya adalah dengan mengunjungi pasar.

Karena sudah menjadi rutinitas, saya jadi hapal harga-harga barang kebutuhan rumah tangga dan juga dengan suasana dan kondisi yang ada di pasar rakyat maupun pasar modern.Ada kelebihan dan kekurangan dari kedua pasar ini.

Beberapa kelebihan berbelanja di pasar rakyat adalah bisa berbelanja lebih pagi,barang-barang yang di jual lebih segar dan harganya sangat terjangkau dan masih bisa di tawar.Adapun kekurangannya adalah kondisinya yang tidak tertata rapi,kotor dan bau serta minim fasilitas umum.

Sedangkan pasar modern, walaupun sebagian besar harga barang yang di tawarkan di tempat ini cenderung lebih mahal tetapi karena kondisi dan suasana belanja yang nyaman, barang-barang yang di tawarkan tertata dengan rapi, bersih dan harum serta punya fasilitas umum yang lengkap dan memadai,tetap membuat orang-orang seperti saya dan keluarga datang kesini dan hal itu selalu berulang.

Dari data yang saya baca dari beberapa media,saat ini jumlah pasar yang di kategorikan modern terus bertambah di Pekanbaru (lebih kurang 300).Sementara jumlah pasar rakyat yang tercatat, hanya belasan (lebih kurang 16).Kalaupun di tambah dengan yang tidak tercatat seperti pasar kaget yang ada di setiap kecamatan (lebih kurang 26), jumlahnya pun hanya puluhan.

Kalau anak-anak saya di tanya, apakah lebih suka belanja di pasar modern di banding pasar rakyat ? maka jawabannya adalah mereka lebih suka belanja di pasar modern.Jawaban tersebut senada dengan jawaban anak tetangga-tetangga saya. Hanya isteri yang lebih suka belanja di pasar rakyat, mungkin faktor kebiasaan,karena sejak dari kecil dia selalu di ajak mertua saya untuk berbelanja di pasar ini.

Konsumen pasar rakyat memang lebih banyak di dominasi oleh ibu-ibu separo baya .Sementara kaum muda yang kelak di harapkan menjadi penerus lebih memilih pasar modern.

Kota Pekanbaru dari tahun ke tahun tumbuh dan berkembang pesat.Ini di tandai dengan pertumbuhan ekonomi yang di atas pertumbuhan ekonomi nasional dan meningkatnya persentase masyarakat kelas menengah.

Meningkatnya pendapatan, membuat pola dan perilaku hidup individu berubah.Yang berbau tradisional di tinggalkan dan beralih ke hal-hal yang lebih modern. Sehingga ada kekhawatiran bahwa pasar rakyat akan di tinggalkan oleh masyarakat, atau bahkan mungkin saja pada suatu saat nanti pasar ini akan punah.

***

Wacana untuk mencanangkan Hari Pasar Rakyat Nasional yang di gagas oleh Yayasan Danamon Peduli patut di apresiasi dan di dukung.Selain untuk menumbuhkan kembali gairah ekonomi di pasar rakyat, pencanangan tersebut dapat menjadi pengingat dan penggerak bagi seluruh komponen bangsa untuk menjaga dan melestarikan pasar rakyat.

Saya katakan menjadi pengingat dan penggerak adalah karena sebagian masyarakat kita,terutama generasi muda seolah-olah lupa bahwa pasar rakyat adalah salah satu tulang punggung perekonomian nasional dan menjadi tumpuan mata pencaharian bagi sebagian masyarakat.Maka pencanangan Hari Pasar Rakyat Nasional merupakan momentum bagi mereka untuk mengingat kembali dan menggerakkan mereka untuk berbuat sesuatu yang positif untuk pasar ini.

Pengingat bagi sektor swasta bahwa mereka tidak boleh mengabaikan pasar rakyat, karena pasar ini adalah satu pelaku dalam rantai distribusi.Dan kemudian menggerakkan mereka untuk turut andil dalam pengembangan pasar ini lewat aksi-aksi sosial korporasi.

Menjadi pengingat bagi pemerintah untuk memproteksi pasar rakyat dari dampak negatif investasi dan perkembangan pasar modern. Tentu investasi dan pasar modern juga tidak boleh di halangi karena dua hal ini juga menciptakan pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan pekerjaan, tetapi proteksi dari pemerintah menurut saya penting di lakukan, agar pasar rakyat tetap eksis dan tidak di lindas oleh perkembangan zaman.

Dan kemudian menggerakkan pemerintah untuk membuat program dan strategi andalan untuk pengembangan pasar rakyat, bukan hanya pengembangan dari sisi fisik pasarnya saja tetapi juga pengembangan orang-orang yang terkait di dalamnya.

Dari sisi marketing,kalau kita analogikan pasar rakyat adalah sebuah merk produk, maka wacana pencanangan hari tersebut akan menjadi pendukung terciptanya brand awareness yang kuat bagi pasar rakyat.Brand awareness (kesadaran merk) adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali ,mengingat kembali suatu merk sebagai bagian dari suatu produk tertentu (Durianto,2004).

Brand awareness yang kuat akan mampu membuat konsumen selalu mengingat suatu produk sebagai yang akan dia beli pertama kali, apabila dia membutuhkan produk tersebut.Tetapi untuk mempertahankan pembeli sebagai pelanggan setia produk yang kita tawarkan, tidak cukup hanya dengan bermodal brand awareness saja. Para pesaing tentu tidak akan membiarkan produk kita selalu berada di puncak.Mereka akan mencari celah untuk merebut posisi itu.

Di perlukan usaha yang terus-menerus untuk selalu menjaga kualitas produk, sehingga tercipta kepuasan pelanggan. Selain itu strategi marketing yang tepat juga sangat di perlukan. Menetapkan sasaran pelanggan yang di tuju dan menetapkan cara agar sasaran itu mau membeli produk yang kita jual adalah bagian dari strategi marketing.Misalnya Kalau pelanggan yang kita bidik adalah ibu rumah tangga yang kelas ekonominya menegah kebawah,maka harga produk yang di tawarkan harus sesuai dengan kemampuan membeli mereka.

***

Kisah sukses Hari Batik Nasional,saya rasa bisa di jadikan inspirasi untuk wacana ini.Bagaimana dulu batik yang merupakan budaya asli Indonesia, berjuang mendapatkan tempat di hati masyarakat yang di gempur oleh budaya westernisasi.Tetapi perjuangan untuk melestarikan budaya nasional ini di lakukan terus- menerus oleh seluruh elemen bangsa, apalagi setelah ada klaim sepihak dari negara tetangga yang menyatakan batik sebagai bagian dari budaya mereka.

Titik balik kebangkitan batik terjadi ,ketika tanggal 2 Oktober di tetapkan sebagai Hari Batik Nasional.Batik kemudian menjelma sebagai kebanggaan bangsa dan di akui oleh dunia internasional.Batik menjadi uniform yang paling banyak di pakai di acara-acara kenegaraan,acara keagamaan sampai dengan acara kondangan.Now, everybody loves batik.

Keberhasilan batik dapat kita tiru dan di aplikasikan untuk keberlangsungan pasar rakyat.Tidak hanya bisa bersaing dengan pasar modern, tetapi juga bisa menjadi salah satu aset bangsa untuk mempromosikan keunikan-keunikan nusantara lewat produk-produk yang di jual di pasar ini kepada dunia internasional.

Harapan saya, wacana pencanangan Hari Pasar Rakyat Nasional harus segera di godok, di gesa dan di realisasikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun