Maka mereka menemui Dimas Kanjeng Sastro Atmojo (DKSA), yang mereka dengar dari orang-orang sebagai seorang paranormal hebat yang sakti mandraguna.
Setelah mengumpulkan syarat-syarat yang di tentukan oleh paranormal, berupa pasir tujuh muara, daun kemboja yang tumbuh di pekuburan dan kemenyan, salah satu dari mereka di suruh duduk bersedekap bersama sang paranormal di belakang rumah tempat prakteknya mulai jam 12 malam jumat kliwon.
Karena Dedi takut, jadilah BT yang yang menjadi partner DKSA.Tepat jam 12 malam prosesi di mulai, mulut sang paranormal komat-kamit di hadapan dupa berasap dan beraroma menyengat. Suasana mulai terasa horor, ada bayang-bayangan hitam yang mengelilingi mereka disertai suara aneh yang bikin bulu kuduk berdiri.Tiba-tiba terdengar suara mengelegar .
“Wanita yang kau cari sekarang, sekarang ada di kota lain...dia dalam keadaan sehat walafiat.”
“Kau ambil pasir tujuh muara dan daun kemboja yang ada di hadapanku, kau campur dengan air dan kau lemparkan ke halaman rumah orang tuanya tujuh hari berturut setiap malam.”
“Mudah-mudahan wanita itu akan pulang, segera.”
Suara itu sepertinya keluar dari mulut DKSA, tapi suara itu berbeda jauh dari suara aslinya.Lebih berat dan berwibawa.
“Terima kasih mbah, saya akan melaksanakan perintah mbah.”jawab BT
****
Dua bulan kemudian Jusminar benar-benar balik kerumah orangtuanya, tetapi dia hanya satu hari di sana.Besoknya Jusminar berangkat bersama orang tua dan kerabatnya yang lain ke kota Batam
BT hanya duduk termangu di rumahnya, pandangan matanya menerawang jauh. Mata itu kelihatan sembab seperti habis menangis, di tangannya ada sebuah HP yang dilayarnya ada sebuah SMS dari Dedi temannya yang sudah 15 hari sudah bertolak ke kota Batam.