Mohon tunggu...
Andi Suriadi
Andi Suriadi Mohon Tunggu... Guru - I'm a Teacher...

Pena Adalah Senjata Rakyat Jelata

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Guru di Nagan Raya Belum Menerima Dana Sertifikasi Periode Juli-September, Kok Bisa?

7 November 2020   12:23 Diperbarui: 7 November 2020   12:28 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Sebagian Guru di Kabupaten Nagan Raya mengeluhkan belum di transfernya insentif sertifikasi periode Juli-September 2020, mengingat Surat Keputusan Tunjangan Profesi (SKTP) sudah keluar per tanggal 18 september 2020.

Dengan terbitnya SKTP sudah sangat lama sungguh ironis jika dana sertifikasi belum di cairkan, lantas beberapa guru di Nagan Raya bertanya-tanya " Kok Bisa belum cair, ada apa ini?"

Sebagai salah seorang guru di kabupaten Nagan Raya, saya hanya bisa menyarankan 2 poin  kepada pejabat pemangku kepentingan di Nagan Raya :

Poin 1 : Pemerintah daerah Nagan Raya harus peka dengan kondisi bangsa

kepada pejabat yang memangku kepentingan di Nagan Raya, supaya dana sertifikasi guru yang bersumber dari APBN jangan terlalu lama di endapkan di Bank, apalagi di tengah kondisi ekonomi negara kita sedang mengalami kontraksi, bahkan di kuartal ke III kondisi ekonomi kita masih minus. Disisi lain terlihat ketidaksinkronan kebijakan antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat, disaat pemerintah pusat jor-joran mengucurkan dana ke masyarakat sebagai stimulus menggerakkan ekonomi, malah pemerintah daerah Nagan Raya menahan dana tersebut, dalam hal ini dana sertifikasi guru. Ini bukan saja merugikan guru tapi masyarakat Nagan Raya secara umum dari sisi ekonomi.

Poin 2 : Pemerintah daerah Nagan Raya harus menempatkan orang-orang profesional dan memiliki integritas dalam mengelola dana pendidikan.

Kepada pejabat pemangku kepentingan di kabupaten Nagan Raya sudah seyogianya menempatkan orang-orang yang profesional dan memiliki integritas dalam mengelola dana pendidikan Karena imbasnya adalah kepada anak-anak Nagan Raya, dimana diprediksi anak-anak yang sekolah SMP sekarang akan menjadi generasi emas di tahun 2042 nanti, lantas apa jadinya jika anak-anak Nagan Raya tidak dididik dengan sepenuh hati oleh gurunya maka sudah pasti berimbas pada ketertinggalan putra- putri Nagan Raya nantinya, sebagai contoh Jika tunjangan sertifikasi guru dibayarkan kapan suka hati maka jangan  salahkan guru jika mereka tidak hadir ke sekolah karena mencari dana tambahan di luar sekolah, Apakah guru salah? Tentu saja salah tapi porsi kesalahan guru seperti semut di antara gajah. Mereka cuma orang kecil yang menuntut haknya jangan di molor-molorkan. 

Sekian...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun