Saya masih ingat sewaktu sekolah dulu diajar untuk menghargai pendapat orang lain. Saat diskusipun demikian akan di akhiri dengan kata-kata bijak dari guru tentang kesimpulan diskusi, lalu beliau mengatakan " pendapat kalian benar semuanya, tidak ada yang salah" betapa senangnya kala itu dapat kesempatan berpendapat dan sekaligus dihargai oleh seisi kelas.
Menginjak dunia Kampus, seakan-akan budaya menghargai ini mulai tergerus. Siapa yang paling "Vokal" dan yang dapat mengintimidasi pemikiran orang lain akan dianggap benar.
Hal ini pun yang tergambar di masyarakat kita saat ini. Kata Tenggang Rasa dan tepo seliro yang masih sedikit terngiang ditelinga sudah pudar. Masing-masing mempertahankan kebenaran sesuai persepsi sendiri. Itu sebabnya jika kita tidak bisa menyikapi perbedaan, kita cederung berusaha menyamakan persepsi sementara arti persepsi itupun kita berbeda.
Klo dulu kita berbeda adalah rahmatNya. Namun sekarang perbedaan Menjadi bencana. Ini hanya persepsi saya, tidak perlu sama dengan persepsi Anda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H