Ketika surat Presiden Jokowi mengenai pemgajuan nama Komjen Pol Budi Gunawan sebagai calon Kapolri beredar, rakyat Indonesia kaget bukan kepalang. Pasalnya, Budi Gunawan dinilai tidak layak menduduki jabatan sebagai orang nomor satu di kepolisian negara RI.
Berikut ini adalah cacatan negatif Budi Gunawan calon Kapolri yang sudah disetujui DPR untuk dilantik sebagai Kapolri oleh Presiden Jokowi :
1. Melakukan keberpihakan pada PDIP pada pemilu dan pilpres 2004, di mana Kombes Budi Gunawan saat itu mengumpulkan dan memobilisasi perwira-perwira polri untuk memilih PDIP dan. Megawati. Tindakan Budi Gunawan, ajudan presiden Megawati itu melanggar Konstitusi, UU dan peraturan yang berlaku, yang menegaskan Polri harus bersikap netral dan Independen. Perwira Polri tidak boleh berpihak pada partai politik dan atau calon presiden tertentu.
2. Budi Gunawan terlibat rekening gendut dan transaksi tidak wajar. Dia diduga memperoleh harta kekayaannya secara melanggar hukum. Dan atas harta kekayaan itu Budi Gunawan sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.
3. Budi Gunawan diduga terlibat dalam penganiayaan aktivis anti korupsi Tama S Langkun yang nyaris tewas karena dikeroyok beberapa orang tak dikenal yang diduga keras terkait dengan aktivitas Tama S Langkun gencar mendesak pengusutan tuntas korupsi dan rekening gendung Budi Gunawan,
4. Budi Gunawan kembali melanggar UU, Konstitusi dan peraturan ketika ia baik secara sendiri atau bersama-sama perwira polri lainnya, memberikan dukungan secara penuh dan aktif dalam pemilu dan pilpres 2014 lalu.
5. Budi Gunawan santer disebutkan terlibat KKN di tubuh polri dan taik pernah menjabat Kapolda di Jawa.
Mau jadi apa negara Indonesia ini jika presiden Jokowi tetap melantik Budi Gunawan yang sudah ditetapkan sebagai tersangka korupsi sebagai kapolri yang merupakan pimpinan tertinggi lembaga penegak hukum di Indonesia. Hancurlah negara, hancurlah rakyat, malu dan jadi tertawaan dunia sepanjang masa. Indonesia adalah negara korup yang kapolrinya tersangka korupsi dan terduga kriminal.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI