Mohon tunggu...
Andi Setyo Pambudi
Andi Setyo Pambudi Mohon Tunggu... Penulis - Pemerhati sumberdaya air, lingkungan, kehutanan dan pembangunan daerah

Perencana Pembangunan (Development Planner)

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Fenomena "Latah Sosial" Berjemur untuk Membunuh Virus Covid-19

4 April 2020   18:26 Diperbarui: 5 April 2020   09:06 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: World Health Organization (WHO), 2020

Di tengah kecemasan global tentang wabah Covid-19, banyak informasi yang beredar di media sosial bahwa berjemur di bawah sinar matahari pada pukul 09.00 sampai 10.00 WIB dapat mematikan virus Corona (Covid-19). Alasannya sederhana, berjemur pagi hari diklaim bisa membantu mencegah tubuh terinfeksi virus corona karena vitamin D yang diperoleh dari paparan sinar matahari. Dari sini gagasan tentang mendisinfeksi kulit, pakaian, atau benda lain dengan sinar UV menjadi populer.

Faktanya, vitamin D dari paparan sinar matahari alami maupun suplemen tidak bisa membunuh maupun mencegah virus corona Covid-19. Vitamin D hanya membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Indonesia telah menegaskan bahwa sinar matahari tidak akan membunuh virus corona Covid-19. UNICEF juga menyarankan masyarakat tidak memercayai info dan anjuran tersebut. Belum ada bukti bahwa sinar matahari bisa membunuh virus Corona (Covid-19). UNICEF juga telah membantah bahwa pihaknya pernah menyarankan orang berjemur untuk membunuh virus corona Covid-19

Sumber: https://www.politifact.com , 2020
Sumber: https://www.politifact.com , 2020

Paparan sinar matahari terlalu lama dan sering justru dikhawatirkan bisa menyebabkan kanker, karena memancarkan ultraviolet A. Ultraviolet A itulah yang memiliki sifat gelombang panjang. Panasnya cuaca bisa membunuh Corona adalah mitos. Begitulah kesimpulan sementara dari berdasarkan kajian sains.

Covid-19 bisa menjangkiti siapa saja tanpa peduli seterik apapun dan sepanas apapun cuacanya. Dari bukti sejauh ini, Covid-19 dapat menyebar di semua wilayah, termasuk wilayah dengan cuaca panas dan lembab. Bahkan ,pada negara-negara dengan cuaca panas-pun telah melaporkan adanya kasus Covid-19 di negaranya.

Mandi air hangat juga tidak mencegah penularan Covid-19. Bagaimanapun suhu air yang digunakan untuk mandi, suhu tubuh manusia normal bakal tetap berkisar antara 36,5 derajat Celcius hingga 37 derajat Celcius. Mandi dengan air yang sangat panas bisa melukai tubuh dan membakar.

Sumber: World Health Organization (WHO), 2020
Sumber: World Health Organization (WHO), 2020

Jika demikian, kenapa masih banyak orang di Indonesia sampai hari ini yang masih berjemur dengan harapan membunuh virus Covid-19? Jawabannya kemungkinan hanya ada tiga.

Yang pertama adalah karena tidak tahu, yang kedua adalah karena tidak ingin mencari tahu (malas membaca) dan yang ketiga adalah karena "latah sosial". Sebagaimana diketahui, latah adalah sebuah fenomena sosial yang sedang marak di masyarakat urban sebagai bentuk respon yang dimiliki sebagian individu.

Gejala ini lebih banyak muncul melalui sosial media. Ini karena sosial media dapat membuat orang cepat latah, termasuk latah ikut-ikutan berjemur tanpa dasar yang kuat. Latah datang dari lingkungan sosial individu. Adanya dorongan persuasif yang secara tidak langsung dari individu satu, membawa ke individu lain untuk turut serta. Sikap dan perasaan sama dari individu lain terhadap pernyataan individu satu tersebut memunculkan latah.

Oleh karena itu, untuk melindungi diri kita dari Covid-19, disarankan untuk memastikan bahwa tangan kita bersih dengan cara sering mencucinya, hindari pula menyentuh mata, mulut, dan hidung. Hal-hal ini yang disarankan WHO dan para dokter. *** (ASP, 2020)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun