Mohon tunggu...
ANDI SETIAWAN
ANDI SETIAWAN Mohon Tunggu... Guru - yang saya tulis dan saya ucapkan itu buah pemikiran bukan paksaan

Kebebasan Berpendapat adalah kemerdekaan Pertama

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mutasi Mengatasi Masalah atau Menuntaskan Rasa Dendam

5 Mei 2017   05:59 Diperbarui: 5 Mei 2017   08:34 843
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

            Mutasi atau perpindahan jabatan/pekerjaan merupakan fenomena yang biasa terjadi pada suatu perusahaan ataupun kantor pemerintahan. Perubahan posisi jabatan pekerjaan disini masi dalam level yang sama dan juga tidak diikuti perubahan tingkat wewenag, tanggung jawab, status, kekuasaan dan pendapatanya, yang berubah dalam mutasi hanya bidang tugasnya. Lebih jauh mutasi adalah kegiatan ketenagakerjaan yang berhubungan dengan proses pemindahan fungsi, tanggung jawab, dan status ketenagakerjaantenaga kerja ke situasi tertentu agar tenaga kerja yang bersangkutan memperoleh kepuasan kerja yang mendalam dan dapat memberikan prestasi kerja yang semaksimal mungkin kepada organisasi.

            Itulah yang dimaksud dengan mutasi yang pada konsepnya merukan suatu usaha yang dilakukan oleh pemimpin untuk mengubah tempat, peran, tugas dan fungsi dari pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan/pegawai untuk meningkatkan kepuasan kerja dari pegawai dan prestasi kerjanya. Tujuan yang sangat baik namun pada realitasnya yang terjadi di Kabupaten Bima setelah proses pemilihan kepala daaerah mutasi tersebut menjadi ritual sacral yang dinanti-nanti oleh seluruh pegawai negeri/pegawai pemerintah untuk melihat nasibnya kedepan nanti karena mereka akan dipindahkan, digantikan dan ditukarkan ke tempat yang tidak diharapkan oleh mereka yang gagal memenangkan paslon mereka.

            Kasus yang saya sampaikan diatas adalah sedikit dari banyaknya kasus dari akibat adanya kegiatan/ritual mutasi dalam setiap pasca pemilihan kepala daerah. Itu adalah akibat terbesar dari proses mutasi, karena banyak beban yang harus ditanggung oleh pegawai yang menerima dipindahkan tersebut dampak yang paling dikhawatirkan adalah ras depresi yang begitu hebat sehingga membuat mereka merasa ingin mengakhiri hidup mereka. Selain hal tersebut karena memang mereka memikirkan akan dipindahkan ke tempat yang jauh kepelosok kabupaten bima, jauh dari keluarga dan harus memulai dengan lingkungan kerja yang 360 derajat berbeda jauh.

            Selain dilihat dari kasus tersebut, jauh lebih dalam mutasi tersebut akan sangat mempengaruhi ketercapaian suatu tujuan yang telah direncanakan oleh pihak pemerintah yang sebelumnya untuk kemajuan Kabupaten Bima itu sendiri karena setiap daerah pasti memiliki rencana jangka pendek dan jangka panjang. Pada awalnya kepala daerah yang ingin menjalankan program kerjanya untuk mencapai visi misi yang telah disusunya akan menjadi menarik dengan adanya mutasi tersebut karena pada dasarnya mutasi memang untuk kebaikan namun pada realitasnya banyak Kepala Daerah yang diarahkanoleh para timsesnya untuk melakukan ini dan itu sehingga mutasi yang diharapakan untuk memperbaiki malah hanya untuk pelampiasan rasa dendap dari para timses yang bertarung pada pra pemilihan kepala daerah tersebut.

            Kepala daerah yang terpilih harus lebih jeli dan mempunyai pendirian yang sangat kuat karena merekalah tempat bertumpunya suatu daerah untuk menjadi daerah yang lebih baik dari kepemimpinan kepala daerah sebelumnya. Mutasi bisa saja dilakukan namun bukan menjadi ritual yang dinanti setiap pasca pemilihan kepala daerah mutasi juga harus lebih mempertimbangkan efektifitas, efisiensi dan ketepatan agar dapat membawa perubahan kearah yang lebih baik. Kepala daerah harus lebih mempertimbangkan dengan lebih mendalam sebelum melakukan proses pemindahan tersebut karena banyak pegawai yang dinikkan malah tidak sesuai harapan namun lebih kepada untuk membalaskan rasa ketidakpuasaan pada saaat pra pemilihan kepala daerah dari para timses setiap paslon.

            Tanpa merusak nilai sacral dari proses pemilihan kepala daerah yang mempunyai makna untuk mengangkat para pemimpin baik itu pemimpin negara, provinsi, kabupaten dan desa. Semua kegiatan dalam politik menjadi sangat bermakna jika pada proses sampai pada puncaknya melahirkan suatu hal yang sama yaitu mewujudkan kesejahteraaan bagi masyarakat, dengan politik segala urusan dirasa sangat mudah tercapai sehingga politik sebenarnya suatu jalan yang sangat baik. Semua lapisan haris lebih dewasa dan mau memahami apa sebenarnya kegiatan politik tersebut, bukan untuk saling menjatuhkan dan berdampak pada kerusakaan yang lebih jauh dari yang dibayangkan. Ingatlah apapun alasan anda, Tuhan Yang Maha Esa tidak pernah menyukai hambanya yang berbuat kerusakan dimuka Bumi dan tidak ada balasan kecuali kehancuran pula.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun