Mohon tunggu...
Andi Samsu Rijal
Andi Samsu Rijal Mohon Tunggu... Dosen - Dosen/ Writer

Seorang Ayah; Pencinta Buku

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Menepi Sejenak dari Hujan Sembari Menikmati Coto Makassar

16 Desember 2024   13:15 Diperbarui: 16 Desember 2024   19:22 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Coto Makassar lokasi pintu 2 Unhas, dokumentasi penulis 

Menepi Sejenak dari Hujan Sembari Menikmati Coto Makassar 

Sudah beberapa hari Kota Makassar diguyur hujan lebat. Bahkan sesekali disertai hujan badai dan anging kencang. Banjir dan macet pun tak bisa terhindarkan. Mungkin di kota besar lainnya di Indonesia mengalami hal yang sama sebab di bulan Desember sudah waktunya curah hujan tinggi hingga Januari atau setiap awal tahunnya.

Pagi ini saya sedang bepergian dari rumah menuju tempat kerja. Boleh dikata tinggal 3-5 menit lagi sampai di tujuan. Apa daya bahwa cuaca ekstrem tidak bisa dilawan, kita harus mawas diri. Saya pun menepi sejenak di sudut-sudut kota di Kota Makassar ini dengan maksud berteduh dari hujan deras angin kencang. Saya mencari ruko yang terbuka dan memastikan tidak ada pohon besar di sekitar demi hindari ditimpa kayu yang patah karena angin kencang.  Tak habis pikir Saya memilih lokasi yang tak jauh dari jalan raya, yang intinya tidak terjebak banjir dan aman untuk sementara waktu. Salah satu warung Coto Makassar menjadi pilihan kedua saya untuk menepi. Awalnya di ruko biasa, namun pemilik tidak mempersilahkan masuk juga tidak mengusir. Kurang lebih sejam, saya pun tak habis pikir menepi saja di riku sebelahnya yang kebetulan warung Coto Makassar. 

Hujan semakin lebat, saya menikmati aroma makanan khas tersebut di kota ini. Meski perut terbilang kenyang karena habis sarapan. Namun menang Coto Makassar untuk ukuran warung seperti ini sifatnya kudapan. Ia bukan restoran, bukan untuk makan kenyang tetapi hanya sebatas kudapan. Terlebih jika warung Coto Makassar tersebut ada label 24 jam maka porsi makanannya bukan porsi besar dan relatif murah. Persoalan rasa itu standar saja sebab memang terbuka untuk siapa saja untuk menepi bukan lokasi restoran yang sifatnya dikunjungi atau warung sekelas resto. 

Demikian Coto Makassar banyak varian warung , juga varian pelayanan, serta rasa yang ditawarkan cukup beragam. Namun pada intinya kuah dan bumbu utama tetap sama. Dengan makan semangkok Coto Makassar plus 1 ketupat itu cukup untuk menjanggal perut asal jangan makannya 3 kali sehari atau setiap hari makan Coto Makassar melulu tentu tidak baik untuk kesehatan. 

Oh ya warung Coto Makassar yang saya singgahi ternyata namanya warung Coto Makassar Pindu alias sepupu dalam bahasa Bugis/ Makassar nanum untuk penamaan ini yakni Pindu alias pintu dua Unhas. Di mana lokasinya berhadapan dengan pintu dua kampus Unhas Tamalanrea Makassar. Di mana pelanggan utama warung ini adalah pengendara, mahasiswa dan penjaga pasien rumah sakit sebab sangat dekat dengan akses rumah sakit Unhas dan rumah sakit Wahidin Makassar m p

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun