Mohon tunggu...
Andi Samsu Rijal
Andi Samsu Rijal Mohon Tunggu... Dosen - Dosen/ Writer

Seorang Ayah; Pencinta Buku

Selanjutnya

Tutup

Makassar Pilihan

Central Point of Indonesia dan Eksotisme Makassar Menuju Kota Dunia

7 Desember 2024   20:21 Diperbarui: 7 Desember 2024   20:32 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kawasan wisata CPI MAKASSAR, Sumber foto; Edunews.com

Central Point of Indonesia (CPI) dan Eksotisme Makassar Menuju Kota Dunia

Kehadiran Central Point of Indonesia atau CPI di Kota Makassar tepatnya di Pantai Losari menambah keindahan kota tersebut. Mega proyek reklamasi pantai Losari dengan luas 157 hektar tanah milik Pemprov Sulsel dan Pemkot Makassar tersebut sudah hampir rampung yang sejak pengerjaannya dimulai beberapa tahun lalu. Presiden Jokowi pun di akhir masa jabatannya sempat meresmikan RS OJK CPI Makassar dibawah pengelolaan Kemenkes RI. 

Selain pembangunan RS tersebut beberapa pembangunan lainnya yang dikelola oleh pengembang Ciputra grup melalui Citra Land City Makassar juga membangun C Walk dengan konsep Extension Shop Office. Modernisasi infrastruktur tersebut menjadi kawasan CPI semakin megah ditambah dengan berbagai fasilitas publik yang dapat diakses pengunjung untuk sekedar bersantai  menikmati sunset dan berolahraga. Di kawasan CPI itu juga terdapat RTH dan pembangunan masjid 99 kubah hingga twin tower yang diisukan sebagai center point of Indonesia itu sendiri. 

CPI Makassar sumber gambar; SindoMakassr
CPI Makassar sumber gambar; SindoMakassr

Pembangunan Mega proyek tersebut merupakan kolaborasi grup Ciputra dan PT. YASMIN ASRI serta PT EAL yang menangani RTH Losari Makassar. Kehadiran berbagai infrastruktur, RTH dan kawasan CPI tersebut sangat menambah daya tarik bagi para wisatawan lokal, nasional hingga mancanegara negara. Terlihat di akhir pekan sangat ramai dikunjungi oleh wisatawan ditambah lagi dengan adanya berbagai event nasional yang sering diselenggarakan oleh EO menambah hiburan masyarakat di kota Makassar di tengah kepadatan dan hiruk pikuk atas aktivitas sepanjang hari.

Kehadiran lokasi wisata baru tersebut sangat berkontribusi dalam perputaran ekonomi masyarakat. Seperti di Pantai Losari yang sudah ditata dengan indah sehingga menambah minat pengunjung untuk bersantai menikmati kulineran. Demikian di kawasan lego-lego CPI yang berhadapan dengan masjid 99 kubah terlihat antusias masyarakat untuk datang liburan. Tentu kehadiran mereka dapat melancarkan perputaran ekonomi melalui interaksi jual beli di kawasan tersebut. Terlebih fasilitas parkir yang sangat luas dengan konsep free parking dan fasilitas umum lainnya sehingga dengan leluasa pengunjung untuk berkegiatan, liburan, ibadah sembari menghabiskan waktu family time dengan keluarga. 

Hal berbeda di kawasan Citra Land yang terlihat eklusif tentu pengunjung yang datang dari kelas sosial berbeda. Sebab tawaran atau konsep Extension Shop Office yang ada sengaja didesain sebagai area olahraga, pusar bisnis, pusat pendidikan dan juga pusat healing bagi gen Z. Terlihat kepadatan pengunjung yang didominasi oleh gen Z dan para pelari, orang-orang jogging dan juga komunitas tertentu seperti komunitas fotografi hingga komunitas lainnya. 

Makassar menuju kota dunia di depan mata terlebih nantinya setelah IKN beroperasi maka kota ini akan menjadi penyangga dari Timur Indonesia. Berbagai akses dapat melancarkan perdagangan antar pulau terlebih atas selesainya pembangunan Makassar New Port serta aktivitas pelabuhan Soekarno Hatta yang bersambung langsung dengan Pantai Losari. Terlihat di malam hari lampu-lampu pelabuhan, Losari dan kawasan CPI seakan menyatu. Makassar akan menjadi tempat transit lewat pulau, darat dan udara nantinya. 

Kita dapat menikmati sepoi anging mammiri dari mana saja. Bahkan kita bisa melihat aktivitas nelayan di pulau Lae Lae, kapal+kapak bisnis hingga perahu pinisi yang didesain dengan model cafe perahu. Pandangan dengan segala keindahan yang ada kita seakan dininabobokkan bahwa kita berada di daratan yang bukan hasil reklamasi Pantai Losari. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Makassar Selengkapnya
Lihat Makassar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun