Mohon tunggu...
Andi Samsu Rijal
Andi Samsu Rijal Mohon Tunggu... Dosen - Dosen/ Writer

Seorang Ayah; Pencinta Buku

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dari Job Fair Kita Belajar Berbagai Hal Terkait Pekerjaan

2 Desember 2024   19:51 Diperbarui: 2 Desember 2024   19:51 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dari Job Fair Kita Belajar Berbagai Hal Terkait Pekerjaan 

Hampir tiap akhir pekan informasi tentang job fair berseliweran. Even tersebut terorganisir dengan baik oleh pihak EO tertentu. Ada yang ingin dicapai oleh pihak EO tersebut, tidak lain adalah mencari bibit pekerja profesional untuk ditempatkan di perusahaan tertentu. Beragam karakter perusahaan yang bekerjasama dengan EO dalam job fair antara lain perusahaan lokal, nasional hingga korporasi. 

Di balik even tersebut tentu ada yang sesuai ekspektasi dengan jobseeker dan ada juga tidak sesuai ekspektasi. Dari rentetan pelaksanaan job fair terbilang sedikit yang sesuai ekspektasi, pasalnya pihak perusahaan datang ke tempat pelaksanaan job fair atau bekerjasama dengan EO menyengsarakan even tersebut hanya untuk merekrut job seeker yang terbilang sedikit jumlahnya. Pada akhirnya mereka lebih terkesan menekankan aspek promosi perusahaan dibandingkan dengan pembukaan perekrutan besar-besaran. Terlebih jika even tersebut diselenggarakan di lingkungan kampus atau melibatkan banyak kampus yang kemungkinan dapat menghadirkan banyak peserta. Dalam proses job fair tersebut akan banyak partisipan yang mengakses laman perusahaan hingga mereka betul-betul tertarik untuk menjadi bagian darinya . 

Dari sisi lain bahwa bisa saja menimbulkan kekecewaan dari partisipan apabila tidak dikenal dengan baik. Dalam artian penyelenggara kurang kooperatif, tidak menyediakan talent, tenant hingga konsumsi saat acara berlangsung. Terlebih jika akses untuk masuk di perusahaan tertentu sangat terbatas bahkan hanya menerima fresh graduate plus IPK tinggi hingga pengalaman organisasi kampus.

Even job fair tersebut dapat dimaknai bahwa begitu sulitnya menembus dunia kerja yang diinginkan oleh penerima. Di sisi lain ada hal dilematis jika membuka keran terlalu besar maka akan membludak pendaftar, sementara terkadang yang ingin diterima hanya hitungan jari sehingga hal ini juga membuat citra buruk perusahaan. Namun ada hal lain yang bisa dipelajari oleh calon pelamar bahwa ada beberapa karakter perusahaan yang tidak semua sama, dengan job fair kita dapat terhindar dari penipuan atau berita job vacancy yang hoaks. 

Dari sini juga pelamar dapat membangun relasi yang baik. Akan dapat menjadi mitra perusahaan jika hal itu dianggap positif, demikian dapat membuka relasi ke sesama calon pelamar kerja seperti bersama sama mencari loker. Kadang berhasil bersama atau bahkan gagal bisa bangun bisnis sembari menemukan pekerjaan yang tepat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun