Mohon tunggu...
Andi Samsu Rijal
Andi Samsu Rijal Mohon Tunggu... Dosen - Dosen/ Writer

Seorang Ayah; Pencinta Buku

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dengan Segala Kerendahannya

30 November 2024   21:13 Diperbarui: 30 November 2024   21:13 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam selepas hujan, air genangan menyatu dengan gelapnya malam. Bintang seakan bersembunyi di balik awan hitam, pesawat yang biasanya lalu lalang kini seakan berhenti sejenak dengan segala kerendahan ia menghargai cuaca, uang pun tak bisa mengubah cuaca. 

Nelayan yang jauh di lautan sana tidak nampak lantaran air hujan menebal, bulan yang biasanya berada mengikuti irama penghuni malam pun menjauh, hening tanpa suara burung-burung malam sejenak menghilang.

Dengan segala Kerendahannya, mereka mengalah pada malam dan cuacanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun