Di kalangan masyarakat Bugis dikenal dengan masakan khas saat hajatan, lebaran, atau dalam acara makan-makan. Masakan khas tesebut yaini Nasu Likku Alias masakan ayam dengan bumbu lengkuas. Masakan ini sangat kaya dengan rasa dan rempah lokal yakni menggunakan bumbu lengkuas parut sebagai bumbu utama.
Selain bumbu utama dari Lengkuas tersebut, masakan khas Bugis ini juga menggunakan bumbu lokal lainnya. Bumbu tesebut disesuaikan dengan jumlah ayam yang akan dimasak kuah antara lain kelapa parut, serei geprek, bawang merah, bawang putih, jahe satu sium, minyak, garam dapur dan bumbu tambahan lainnya. Namun pada intinya bahwa lengkuas menjadi bumbu utama masakan ini adalah lengkuas, lebih enak lagi jika ayam yang dimasak tersebut adalah ayam kampung.Â
Cara mengolahnya pun hampir sama dengan masakan daging-dagingan lainnya. Bahwa nasu Likku dimasak dengan kuah bumbu tesebut di atas hingga mengering, sehingga cita rasa ayam dan bumbunya sangat terasa. Bumbu masakan tesebut seperti sambel namun meresap dalam ayam saat dimasak di kuwali hingga matang. Beberapa orang kampung di tanah Bugis memasaknya dengan tungku dan kayu bukan dengan kompor gas atau pemasak listrik. Sebab sensasinya sedikit berbeda bila dimasak dengan asapan di tungku.
Masakan tesebut menjadi menu andalan dari setiap momen penting dalam setiap perayaan di masyarakat Bugis. Mulai dari acara selamatan hingga acara sederhana, bahkan saat ini pun masakan tersebut sudah dijual di beberapa warung di kota kabupaten di Sulawesi Selatan dan di kota Makassar . Kerinduan masyarakat Bugis pun terbayar jika mereka akan sekedar mencicipinya. Bahkan masakan tersebut terkadang dipasangkan dengan songkolo (beras ketan, putih atau hitam yang dikukus).Â
Nasu Likku atau masakan ayam lengkuas tesebut juga akan menjadi masakan Nusantara sebab hingga saat ini masih dipertahankan oleh masyarakat Bugis. Bahkan terkadang menjadi oleh-oleh bagi perantau yang akan meninggalkan kampung halaman. Biasanya masakan ayam tesebut setong dibungkus bersama buras, songkolo, atau nasi putih. Masakan ayam tersebut sangat enak disajikan saat hangat.Jika pun bermalam sehari dan belum basi, masakan tersebut dapat lagi diolah dengan cara digoreng sehingga cita rasanya keluar.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H