Mohon tunggu...
Andi Samsu Rijal
Andi Samsu Rijal Mohon Tunggu... Dosen - Dosen/ Writer

Seorang Ayah; Pencinta Buku

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kubaca Gerimis di Pagi Hari

25 November 2024   11:43 Diperbarui: 25 November 2024   12:43 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kubaca gerimis, pada alunan sayap kupu-kupu di helai daun bunga. Kepakan sayapnya begitu pelan, tak mematahkan tangkai, saripatih pun tak bersih dihisap kupu-kupu dari rombongan hutan wallacea. 

Kubaca gerimis, pada helai daun talas, menetes tanpa bekas, daunnya tetap menghijau, air netes pun tetap jernih, tanah yang ditetesi pun tak berbekas. 

Kubaca gerimis, pada lekukan cacing pagi di taman. Ia bergerak dari dalam tanah lalu menuju pada basahan gerimis, seakan berkoloni dengan semut-semut merah pun keluar dari tanah membaca basahan. 

ada rahasia apa dikirim tuhan pada gerimis itu. aku hanya pinta memori indah itu bisa terulang kembali, prasangka masa lalu dihanyutkan salam gerimis pagi itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun