Pemilukada di depan mata. Kemenangan dan kekalahan sebuah keniscayaan. Demikian para petarung sudah tahu dirinya akan menang dan kalah, terapi sebuah pertarungan politik akan dijalaninya. Sementara warga sipil lainnya dalam hal ini masyarakat biasa akan hadir sebagai supporter bagi salah satu Paslon dalam Pemilukada tersebut. Dengan harapan setelah kandidatnya berhasil, terdapat perubahan yang signifikan di daerahnya dan juga pada dirinya kelak.
Demikian Pemilukada di Sulawesi Selatan yang digelar beberapa hari kedepannya, cukup beragam dan dengan Paslon / kontestan dari berbagai warna partai. Sebaliknya warga Sulawesi Selatan pun memiliki karakteristik tersendiri dengan penuh harapan kepada calon pemimpin baru. Sebagaimana diketahui, dengan aktifnya IKN di pulau Kalimantan tentu Sulawesi Selatan akan menjadi salah satu pulau penyangga. Di pemilihan kepala daerah kali ini menjadi tantangan tersendiri bagi paslon.
Salah satu kabupaten di Sulawesi Selatan dengan Paslon tertentu melawan kotak Kosong. Kondisi ini sedikit berbeda, antara percaya dengan tidak percaya atas situasi perpolitikan semacam ini. Sebuah daerah harus melaju mengikuti perkembangan zaman, termasuk di awal dibahas tasi bahwa Sulawesi akan menjadi juru kunci pembangunan IKN secara berkelanjutan. Lalu kondisi Pemilukada dengah Paslon berhadapan dengan kotak kosong ajah menjadi problem tersendiri. Hal ini seakan menjadi rem mendadak di tanjakan dengan iringan rombongan kendaraan lainnya. Ibaratnya kendaraan adalah Pemilukada daerah lainnya. Maros berada pada titit terhenti tersebut.Â
Warga nantinya akan dihadapkan dengan pilihan yang rumit. Antara memilih incimbent HAS Chaidir Syam dengan kotak Kosong. Jika incimbent menang maka sah-sah saja, ia bisa melaju mengikuti irama perpolitikan di daerah lainnya di Sulawesi Selatan. Namun jika kalah akan ada konstalasi politik yang berbeda dengan pada umumnya. PJ Bupati bisa saja berlanjut memimpin sembari menunggu keputusan KPU. Jika Paslon incimbent tidak dapat memperoleh kemenangan mutlak (65 persen dari wajib pilih) maka ada kecenderungan menarik perhatian dari parpol besar dari pusar untuk dijadikan sebagai perhatian penuh. Pasalnya Pilkada di daerah lain sudah berjalan misalnya, sementara Maros akan stagnan atau mulai perencanaan baru. Pemerintah/ pentelenggara akan mengucurkan dana yang tidak sedikit. Mulai dari penyelngga tingkat kabupaten, kecamatan hingga perangkat lainnya akan kembali di tanggungannya.
Pertarungan paslon dengan kotak kosong adalah pertarungan berat. Sangat sulit bagi petarung memenangkan Kotak Kosong bila reputasi incimbent juga kutang dapat mendongkrak suara pemilih. Dalam situasi ini pula perlu diwaspadai adanya permainan politik uang. Sebab sangat rawan jika incimbent sudah mengetahui kekuatan sampai di mana, demikian dari pihak yang punya kepentingan (rival yang abu-abu) juga harus diwaspadai adanya provokasi hingga permainan uang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI