jika kau mencari cinta, temukanlah ia di sela senyum ibumu, senyumnya tulus, saat kau bisa menerimanya.Â
Ia adalah nafas, di detak jantungnya adalah irama cinta, di setiap nadinya ada kasihnya untuk buah hatinya, jangan hianati itu.
Sesungguhnya ia hanya butuh, agar kau tahu, kamulah kekasihnya setelah cinta pertamamu.
Daun dan buah yang menghijau, ada cinta dari rahim pohon, akarnya mencari sumber cinta, lalu jadi saripati, hingga ada buah segar, begitupula daun, itulah sebabnya jika daun itu jatuh juga memberikan dedikasinya untuk rahimnya kembali, meski ia lama diurai, tapi cinta , demikian roda jalanan kasih. Pohon selalu kokoh, untuk cintanya ke segenap.Â
Cinta ibu, dalam buaian anaknya selalu terkasih. Jikalau ia tiba -hatimu mencinta, tulus lah, sebagaimana tulusnya ibu atas cintanya ke buah hati, mulai di kandung badan.Â
Jika waktunya tiba, tuluslah mencinta, sebab baginya roda cinta adalah surga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H