Mohon tunggu...
Andi Samsu Rijal
Andi Samsu Rijal Mohon Tunggu... Dosen - Dosen/ Writer

Seorang Ayah; Pencinta Buku

Selanjutnya

Tutup

Film

Sudah Sejauh Mana Kiprah Film Tanah Air?

11 November 2024   11:46 Diperbarui: 11 November 2024   12:14 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Sinema Indonesia sudah memiliki karakter. Karakter yang saya maksud adalah adanya inovasi dan pergeseran paradigma. Sudah ada paradigma baru yang dibangun oleh pelaku perfilm nampak dari hasil karya mereka yang tidak hanya tontonan horor semata atau  sinetron monoton yang seringkali tayang di salah satu stasiun TV swasta. Sedianya di era industri kreatif saat ini pun masyarakat kita harus sama-sama terlibat di dalamnya. Pelaku perfilm memproduksi film keren, sebaliknya penonton memiliki edukasi yang baik sehingga tidak asal menonton film dari luar melulu. Paling tidak ada keseimbangan dan ada rasa keingin dari dalam bahwasanya industri perfilm di tanah air butuh suppor dari masyarakat luas. Demikian para pelaku sedianya menyajikan film dengan berbagai genre dan untuk berbagai level. 

Penulis skenario atau naskah film perlu riset mendalam. Produser film pun perlu menggiring industri ini secara perlahan ke arah yang lebih baik. Yang tidak hanya kebutuhan dasar sehingga film yang disajikan apa adanya dan itu-itu saja. Ketiga unsur pelaku utama dalam perfilman perku kerjasama yang baik antara produser, sutradara dan penulis skenario. Tidak apa kita belajar dari pelaku film di Asia seperti di Korea Selatan dan juga di Barat. Mereka sudah memiliki industri perfilm yang maju. Bahkan saya sebagai penggemar film untuk menonton salah satu film maka hal yang pertama saya riset adalah siapa penulis skenarionya dan sepak terjangnya seperti apa. Terkadang melihat dari sisi sastranya bahwa apakaha film tersebut diadaptasi dari novel yang baik atau hasil riset dan kebutuhan masyarakat kita. Sebab film selalu berbicara tentang values dan arena.

Ada film yang saya nanti untuk ditayangkan atau diadaptasi. Seperti karya Andrea Hirata tentang novel Orang-Orang Biasa. Dalam novel tersebut menurut saya sangat penting untuk dihadirkan dalam bentuk film untuk mengedukasi masyarakat tentang betapa pentingnya pendidikan. Demikian adaptasi novel-novel dari penulis kenamaan kita di Indonesia. Ada banyak penulis hebat saat ini yang betul-betul melakukan riset bertahun-tahun untuk karyanya, bukan imajinasi semata, tetapi berbicara tentang fakta dan fenomena sosial kemasyarakatan dimana dan pada waktu penulis hadapi situasi tersebut.

Mari kita sadar bahwa masyarakat butuh hiburan, edukasi dan juga butuh informasi menarik. Film sedianya mengangkat isu sosial yang tidak terlihat di dunia nyata namun terlihat dalam dunia sinema. Film sebagai bagian dari karya kreatif, hadir sebagai wadah pendidikan bagi kita semua. 

Film-film karya anak bangsa harus mampu bersaing dengan produk luar. Sudah banyak aktor profesional kita, penulis naskah hingga produser mumpuni. Demikian dengan kehadiran karya sastra yang cukup apik, sangat menarik untuk diadaptasikan menjadi film dengan nilai edukasi dan nilai jual tinggi. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun