Mohon tunggu...
Andi Samsu Rijal
Andi Samsu Rijal Mohon Tunggu... Dosen - Dosen/ Writer

Seorang Ayah; Pencinta Buku

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ludah Tante Lisa yang Berbusa

17 Mei 2024   17:32 Diperbarui: 17 Mei 2024   17:39 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi perempuan, sumber gambar: Pngtree

"Tunggu balasanku". Tante Lisa membatin dengan nada emosi yang ditahan.

"Aku sakit sayang. Masa kamu tidak tahu? Kamu terlalu lama baru pulang ke rumah". Ia bilang aku sakit paru-paru. Beri aku duit, jika ingin melihat istri kamu ini sembuh. Pada dasarnya ia selalu bertingkah aneh jika tidak diberi duit. Padahal ATM gaji suaminya sudah di tangannya sedari dulu. Ia tahu kali ini, kalau suaminya dapat tambahan lantaran usai mengantar rombongan tim Porda kabupaten untuk bertanding.

Suara adzan duhur berkumandang. Sumanga lekas ke mesjid. Sumanga juga tidak ke tempat kerja. Ia sudah lama WFH sejak awal covid 19 hingga tahun ini. Namun saat ia berjalan ke mesjid, tiba-tiba saja tante Lisa meludah lagi. Ia tidak sadar jika suaminya ada di dekatnya. Suaminya pun semakin marah. Ia tak bisa mengelak lagi. Suaminya pun sedikit acuh, ia tidak memperdulikan Sumanga yang jadi korban bulian itu. Saat Sumanga sedikit menjauh, sang suami tiba-tiba menoleh ke arah istrinya.

"Tenggorakannku gatal, betul, tidak bohong". Ia berupaya membenarkan kebohongannya. Sedari tadi sudah berkali-kali memang meludah sebab dari subuh hari kedua pasangan lalu lalang entah sedang mengurus apa.

Selepas memberi duit kepada istrinya, pak sopir itu langsung menancap gas. Ia tiba-tiba urungkan niat untuk beristirahat di rumah. Ia dengan bus perhubungan itu berangkat dengan hati yang gunda gulana. Lantaran tingkah aneh istrinya. Ia pun tidak bisa membentak atau bersikap keras dan tegas ke istrinya. Entah kenapa? Bahkan mertua tante Lisa pun pernah datang bahwa harapannya bagaimana anaknya bercerai dengan si Lisa itu.

Demikian kedengkian yang mendorongnya dari dalam. Bisa saja ludah di lidah tante Lisa itu adalah ludah terakhir. Seakan membatu menempel di pangkal hingga di ujung lidah. Ludahnya yang membusa itu sulit terpisah dengan mulut. Ia meleleh tapi tak lepas dari pangkalnya. Ludah tante Lisa yang dipegang oleh daeng Laundry itu seakan pula membantah mitos atas deterjen anti noda yang kini tak memiliki kemampuan menghantam noda ludah di baju.

Rumor itu pun tersebar seantero Belanga. Para tetangga sekompleks pun begitu kepo atas isu itu. Banyak yang pura-pura lewat ingin menyaksikan ludah tante Lisa, sembari memegang handphone untuk merekam lalu memviralkan di media sosial Instagram, TikTok dan Facebook. Bahkan pernah sekali selebgram dan artis TikTok teman pak Sumanga memang sengaja ingin merekam aksi tante Lisa yang selalu meludah jika ada orang yang tidak disenangi lewat depan rumahnya. Bahkan semua tetamu pak Sumanga yang pernah berkunjung ke sana sudah mengetahui kelakuan tante Lisa. Pak Sumanga pun sengaja menyampaikan kondisi tetangganya agar mereka tidak mudah tersinggung ketika lewat dan mendapatkan perlakuan yang sama.

Konon kabar dari mertua tante Lisa bahwa memang orangnya sudah seperti itu sejak lahiran anak pertamanya. Mertuanya pun sudah berkali-kali meminta anaknya menceraikan menantunya itu yang bernama Lisa. Namun setiap suaminya berniat ke pengadilan agama atau tercium niat itu olehnya ada-ada saja yang terjadi. Bahkan setiap ingin berangkat pagi-pagi ke pengadilan selalu saja tante Lisa menunjukkan alat tes kehamilan dan ia hamil lagi. Sehingga dari delapan anaknya saat ini menandakan sudah delapan kali pula ia suaminya menceraikannya. Sejak pernikahan anaknya dengan menantunya Lisa itu, ia tak sekalipun mengunjungi rumah menantunya itu. Padahal bisa dikata ia hanya satu kecamatan dengan menantunya itu. Bahkan rumahnya hanya di antarai dengan satu perumahan subsidi, satu lahan persawahan ke timur, kantor Desa Belanga dan TPA kabupaten atau sekitar 15 menit jarak tempuh dengan roda dua.

Ia iri melihat istri orang yang sedang bermesraan dengan suaminya. Sebab suaminya hanya numpang tidur dengannya. Ia seakan-akan sibuk dengan pekerjaan sopirnya atau memang sibuk, terlebih di musim tertentu seperti musim Porda, musim jemaah haji dan kampanye tentu selalu kemana-mana mengantar rombongan, baik tim olahraga, jamaah haji maupun tim kampanye. Olehnya itu ia iri dengan para tetangganya yang di mata tante Lisa bahwa mereka bahagia. Demikian jika ada pencapaian tetangganya, misalnya anak tetangga peringkat pertama di kelas, juara lomba adzan saat ramadan, atau sekedar juara lomba joget balon tingkat RT saat peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia.

Jika dilihat dari kasat mata bahwa ia merupakan istri seorang ASN di kabupaten. Ia sudah tinggal di rumah sendiri dengan delapan anak, dua perempuan dan dua laki-laki. Padahal 65 % tetangganya bukan merupakan penghuni tetap alias tinggal ngontrak. Sebab perumahan Belanga Asri adalah kompleks perumahan ASN namun banyak ASN yang pemilik asli rumah tersebut sedang tinggal di asrama. Termasuk sebenarnya suami tante Lisa yang sedang memanfaatkan fasilitas negara itu dengan tinggal di asrama tanpa membawa anak istri mereka karena hanya satu kamar. Meski demikian ia sering pula ke rumah di waktu tertentu.

Tak hanya tante Lisa yang berperilaku aneh dan mengganggu namun anak-anak mereka juga tentu meresahkan. Tapi bagi Sumanga dan tetangga lainnya bisa mengatasi hal tersebut kecuali kelakuan tante Lisa yang sulit dibuktikan. Bahkan sudah tujuh kali Sumanga melaporkan kejadian ini ke RT, empat kali memasukkan surat laporan kriminal ke Polsek Setempat, sudah 3 kali memviralkan aksi tante Lisa. Hanya saja suaminya terus saja melindungi dan menganggap orang lainlah yang suka mengganggu istrinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun