Debat capres - cawapres yang ketiga kemarin terbilang sukses. Nampak masing-masing Paslon saling adu program dan saling menyerang. Terbilang Paslon nomor urut 1 dan 3 mendominasi. Sementara Paslon nomor urut 2 terpojokkan. Kualitas debat Paslon nomor urut 1 dan 3 di atas rata-rata. Sehingga dapat dikata kedua Paslon tersebut menang secara materi debat.
Namun ada beberapa hal yang mesti diperhatikan dalam aspek gagasan dan positioning bagi Paslon nomor urut 2. Pertama bahwa ia merupakan orang yang berpengalaman dari segi pertahanan baik dalam karir militernya maupun dari jabatannya saat ini yakni menhan. Kedua posisinya sebagai ketua partai. Posisi ini sangat strategis dalam menjalankan roda pemerintahan kelak sebab ia dapat memilih orang yang tepat pada jabatan tertentu yang dianggap riskan seperti menhan. Berbeda dengan Paslon lain yang merupakan pilihan partai. Sehingga jabatan-jabatan lainnya akan dipengaruhi oleh pimpinan parpol pendukung.
Posisi strategis yang dimiliki oleh Paslon nomor urut 2 yakni ia merupakan representasi estafet kepemimpinan pemerintahan sebelumnya. Ini bisa ditandai dengan gagasan yang ditawarkan sementara Paslon lainnya hanya nampak memojokkannya. Dari debat tersebut nampak kecemburuan atau serangan yang ditujukan kepada Paslon nomor urut 2 dari Paslon nomor urut 1. Kecemburuan dalam artian politis bahwa ada kekhawatiran jika pemerintah saat mendukung secara penuh Paslon nomor urut 2.Â
Sebagai paslon yang mengarah pada kesinambungan dari program pemerintah sebelumnya tentu banyak yang sepakat. Pemilih cerdas pasti paham akan hal ini. Terlepas dari kemenangan materi debat. Tetapi ada program berkelanjutan yang dianggap baik sehingga lahir paslon nomor urut 2.Â
Aspek-aspek tersebut mesti menjadi salah satu materi di luar materi debat kemarin. Dalam aspek Bahasa dalam hal ilmu sosiolinguistik memandang bahwa apa yang diutarakan sebagai pembicara tidak terlepas dari hal-hal di luar Bahasa yang melingkupinya. Misalnya 0aslon nomor urut 1 ada hal-hal yang melingkupi materi debat nya yakni posisi sebagai oposisi pemerintahan sebelumnya kedua lawan politik dari parpol pendukung Paslon nomor urut 2 alias rival. Berbeda dengan Paslon nomor urut 3 yang cenderung mengikuti alur debat dan program yang ditawarkan oleh Paslon nomor urut 2.Â
Lanjut bahwa Paslon nomor urut 2 menyampaikan sesuatu berdasarkan pengalaman dan effortless yang kuat. Sehingga beliau menjawab pertanyaan Paslon lain apa adanya alias nuraninyaÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H