PENYAIR DAN SAJAK-SAJAK YANG TAK SAMPAI
penyair yang duduk di tepi sungai, mencari sunyi, dekat sekali dengan taman bunga abadi, rupanya ia menemukan inspirasi, tentang sajak-sajak kepada kekasih.
lalu ia berjalan menuju, lewat kampung, matanya tertuju pada bunga, yang masih muda, mungkin saja ia masih butuh waktu lama untuk mengenal masa.Â
baris sajak yang ia tulis cukup panjang, ada beratus kata, setiap bait beradu makna mencari pembaca.
sunyi membawanya ramai, dengan sajak yang tak sampai, sajak butuh sepi, penyair atau pembaca.
ada sejuta kisah perjalanan di dalam bait sajak, yang ingin dikenang kelak, hanya saja tak pernah sampai padanya saat ia tiba di kota.
di kota tak butuh sajak sunyi, ia bisa mencipta sepi sendiri, hanya duduk di atas jembatan kembar, melayang, lalu lalang melintas roda-roda dengan rindu kekasih, di sana amat sedih.
di pinggir kali kau menemukan bunga abadi, di kota kau melihat sepi yang memahami sajak-sajak sunyi.
Maros, 29 November 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H