Sajak-Sajak November Ini Akan Terus Menyala
Sajak buat Yoga Prasetya, Sastra Menyala
Hampir tiap sore di November ini tercipta rindu lewat hujan, andai saja kau musim, perkenankan aku jadi hujannya, darinya aku mencipta sajak yang penuhh bunga, menghiasi taman, lalu di pagi hari esoknya bertemu seakan rindu semalam tidak usai.
hujan sore ini, sedikit berbeda dengan air yang menjadi tempias di teras, ia sedikit mengintip catatan kecil dalam diariku, andai kau adalah buku itu, perkenankan aku jadi tinta, darinya aku mencitpa sajak yang akan mengakar, menjalar, lalu terus menyala.
simpanlah satu dari sekian saja yang menyala itu, kelak engkau memeluknya, dekap, andai saja kau sajak, perkenankan aku jadi huruf-huruf mati dalam sajakmu, ia akan menutup setiap bait, tak membiarkan diksi mati merasuki sajak-sajakmu.
waktu ini adalah perjalanan, kelak akan menjadi perjumpaan sesaat, jadilah kau persinggahan, ijinkan aku jadi pejalan itu yang menitip sejenak untaian diksi pada sisi yang kosong dalam ruang kau cipta.
Salam hormat
Andi Samsu Rijal
di sebuah hujan sore, Makassar, 28 November 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H