IBU DALAM INGATAN NOVEMBERÂ
Aku adalah anakmu ibu, puluhan tahun lalu membuatmu ketawa lalu menangis, menangis dan menjerit-jerit, akulah kini sekarang ibu.Â
aku yang kau ayun, kau gendong, kau dongengkan, dengan jenaka, lalu mukamu merem, mata sipitmu tertutup.Â
hari demi hari, kau cubit aku dengan cuitan, kau belai bulu-bulu di kepalaku agar tumbuh rambut, kau sangat ingin aku seperti kekasihmu dulu, matanya memandangimu setiap rupa itu tertuju kepadamu.Â
kau selalu saja menghitung angka dalam kalender biru, mencari angka di mana hujan tertuju, agar kau bisa bermain hujan bersamaku.
tak ada angka miring bermotif tebal dalam huruf N bulan masehi, hanya ada huruf R Yang menjadi doa bersama.
Kita di sini menunggu hujan rintik, agar, bidadari bersamamu di ujung gunungÂ
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI