Saatnya kita menyimpan kisah -kisah kemarau di dalam lemari, di sini banyak debu, banyak luka.Â
Ledakan di mana -mana, debu perang berserakan.
Kita akui saja, atas kerinduan pada hujan, jangan mengelak, tuhan akan marah.
Hujanlah, entah kisah apa lagi.
Tuhanlah, entah marah kepada siapa lagi, padahal paduka sangat murah hati.
Manusialah, entah ingin menguasai apa lagi, kini hanya mencela lalu menguasai.
Kemarau dan penghujan adalah sekawan yang tak pernah saling memusuhi, simpanlah seragam itu, musim tak butuh dasi, baret dan senjata, musim bukanlah tentang perang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H