Ini adalah pertemuan masa lalu dan sekarang, kata Mattulada suatu pagi
angin timur laut, air pasang seakan berpasangan, angin mammiri pun menghangatkan badan, hingga muda mudi saling berpelukan, bergandengan tangan, bocah-bocah berlarian, mengejar balon-balon buatan.
 pengayuh becak, pemuda berdasi, orang tua bertopi, kini berpose bersama, di latar suci nan indah.
angin pantai Losari tak sedingin karang di lautan, juga tak segersang rerumputan di puncak gunung Bawakaraeng.Sungai Jeneberang, kini membelah gedung-gedung pencakar langit, sebelum air tawarnya jadi asin, ia pun harus menyampaikan pesan rindu anak cucu daeng Ramang.
semilir angin pantai Losari, menghembus ingatan masa lalu, mencipta kenangan baru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H