Air terjun Bantimurung, entah airmu berasal dari mana?Â
Jika bukan dari batu purba dan hutan karengta, dari mana lagi?
Aku menyebutmu adalah purba dari air yang tercipta.Â
Engkau pula karaengta yang dipertuhankan oleh orang-orang kota, yang meminum kencing anak-anak mereka sendiri.
Air terjun Bantimurung, entah Wallace menganggapmu sebagai kerajaan tua, dengan kupu-kupu rupa warna, dengan monyet-monyet pemakan segalanya, atas ulah manusia yang merampas rumahnya, dijadikannya rumah batu orang-orang kota, dijadikannya kayu bakar orang-orang desa atas kayu dan pohon bersarang di sana.
Air terjun Bantimurung kau tetap purba dan karaengta yang mencipta hujan angin, sepoi sepanjang masa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H