Mohon tunggu...
Andi Samsu Rijal
Andi Samsu Rijal Mohon Tunggu... Dosen - Dosen/ Writer

Seorang Ayah; Pencinta Buku

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Kerikil yang Menjumpai Kemarau

26 Agustus 2023   08:54 Diperbarui: 26 Agustus 2023   08:57 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kerikil kemarau, sumber; Tribun Medan.

Pagi ini ia sedang berdandan, memisahkan debu kemarin dan embun semalam.

Kerikil yang berserakan di jalanan kini mencari kaki siapa yang tergincir olehnya.

Debu kemarau megguyur keringat rerumputan.

matahari pagi hingga sore hari meninggalkan dendam purba

sesekali condong ke utara dan selatan, silih berganti

menghungus keringat dedaunan dan kisah-kisah semalam

aku memilih sebiji kerikil disimpan dalam saku

lalu melambai hingga penghujan tiba,

lalu dadaku mengusap haru.

Pagi masih berdandan, sore mengemas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun