Mohon tunggu...
Andi Samsu Rijal
Andi Samsu Rijal Mohon Tunggu... Dosen - Peneliti Bahasa dan Budaya

Seorang Ayah; Pencinta Buku

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Orang-orang Proyek

14 Agustus 2023   12:55 Diperbarui: 14 Agustus 2023   12:58 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
orang proyek, sumber ilustrasi: rakyatta.co

Setiap tahun kota ini dipenuhi oleh orang-orang proyek. Atas kehadiran mereka tentu saling memberi manfaat satu sama lain. Rumah ibadah tidak akan sepi lagi tiap hari dan tiap minggunya. Rumah makan yang dulunya akan tutup setiap kemarau tiba, terpaksa buka lagi dan kembali ramai. Warung-warung kopi dadakan akan kembali menggelar tenda dan tikar di setiap pinggir jalan. Rumah kos-kosan akan terisi pasti. 

Panitia pasar rakyat, pasar malam kembali berkumpul. Mereka merencanakan sesuatu yang meriah agar orang-orang proyek betah jajan dan betah di Kota M. Segala macam cara dilakukan panitia pasar rakyat agar izinnya keluar. Mereka mendatangi pihak keamanan dan pihak pemerintah setempat. Mereka pun mengumpulkan para pedagang asongan, pemilik warung tenda, para pedagang cakar "cap karung"(thrifting), para event organizer pertunjukan seni hingga para pesulap di kota M.

Demikian kedatangan orang-orang proyek di kota itu akan membawa pengaruh besar khususnya dampak sosial ekonomi masyarakat. Anak-anak pun sedikit demi sedikit akan banyak belajar  bagaimana beribadah, mengelola keungan hingga bagaimana bercita-cita nantinya. Sebab orang-orang proyek inilah memberi contoh kepada warga kota. Tak hanya itu, kedatangan orang-orang proyek tentu anak-anak memiliki alasan untuk keluar malam nantinya. Sebab sepanjang kehadiran orang-orang proyek di Kota M itu, maka sepanjang itu pula pasar malam diadakan. 

Anak-anak kini sangat senang. Siang malam akan ada pertunjukan. Mereka merasa bahwa setiap hari adalah hari kemerdekaan layaknya setiap momentum 17 Agustus yang diperingati sebagai hari kemerdekaan kita. Di mana banyak pertunjukan yang menyenangkan orang-orang. Memang kita senang melihat orang menderita, kalah atau menang. Sebab pertunjukan demikian adanya harus ada penderitaan agar orang senang. demikian pula pertandingan ada yang kalah dan ada yang menang. Namun pertunjukan kali ini tak ada yang menang dan yang kalah. Semua orang akan beruntung jika mampu menjual rasa maka dagangan akan laku, jika mampu mengolah rasa maka orang senang dan saweran semakin banya. Anak-anak pun adanya bahwa jika mereka senang setiap hari maka ibu guru bahasa Indonesia di sekolah juga senang sebab muridnya punya cerita setiap harinya. Yang lebih senang lagi adalah orang-orang proyek pasti akan lebih produktif dan kreatif bekerja sebab akan senang setiap hari meski kesenangannya berbeda sebab tidak bersama dengan anak istri.

Si Bude penjual peccel, si Mbok penjual Sate gendong, Si Agus si penjual jahe hangat, si Rani penjual kopi pelamun, si Rinto penjual Sarabba dan gorengan, si Entong tukang catata motor keluar dan masuk alias parkiran semuanya dapat keuntungan. Bahkan di akhir pentupan pasar malam keuntungan mereka sedekahkan ke pelanggan alias semuanya gratis tidak ada yang tebeli atau terjual. Sebagai bentuk rasa syukur kedatangan orang-orang proyek, orang-orang kota M buat pertunjukan di mana anak-anak menceritakan kembali pengalaman yang ditulis di sekolah kemudian dicetitakan di malam itu. Ada yang baca puisi buat orang-orang proyek, ada pula yang menyanyikan lagu perpisahan layaknya anak KKN akan berpisah dengan warga kampung. 

Di antara orang-orang senang tersebut hany ada satu dua orang yang menderita yakni orang kaya. Orang kaya si pemilik rumah kos tidak bisa kemana-mana. Mereka menjaga citranya dan tak mau teledor. Mereka lebih memilih menjaga citra rumah kos di banding bersenang-senang. Mereka takut kemalingan. Sebab mereka telah menamatkan buku cerita Andrea Hirata orang-orang Biasa. Di dalam buku tersebut di mana ada keramaian yang diciptakan biasanya ada perencanaan perampokan. Di pikirnya orang-orang kaya di Kota M itu bahwa seolah-0lah pesta rakyat diciptakan untuk program pemalingan. Tapi ternyata tidak, tak satupun orang yang merasa kehilangan. Bahkan orang-orang proyek bisa dikata mensedakahkan sebagian rezekinya untu warga kota M dengan cara jajan, berkunjung ke acara hiburan, bayar parkir, dan menyumbang di rumah ibadah. Kata mereka , biaya itu yang harus ia bayar selama di kota M.

Tak ada yang lebih seru dari penyambutan warga kota M. Mereka bersyukur bahkan menambah biaya rumah kos mereka sebulan lamanya sebab mereka terjaga dengan baik dari orang-orang kaya itu yang tak ingin meninggalkan sejengkal pun dari rumah kosan mereka selama pertunjukan berlangsung.

Suara gentong berbunyi di pagi hari, ayam yang biasanya berkotek kini berlarian, suara si Entong dan kawan-kawan telah menghiasi pagi itu. Para pedagang hari ini libur, para pegawai kantoran pun berpakaian dinas namun berkumpul di depan rumah-rumah orang kaya. Orang-orang kaya pun kaget atas situasi riuh pagi itu. Tak lain tak bukan mereka datang melepas dan mengantar orang-orang proyek menuju pelabuhan. Sebab anak-anak mereka bertambah pengalaman, bertambah referensi ketika besar nanti tak hanya bercita-cota jadi dokter, presiden, anggota DPR, polisi dan tentara melainkan mereka 80 persen bercita-cita jadi orang proyek, terkecuali anak-anak orang kaya itu tentu lebih memilih jadi pejabat dan politikus demi mengamankan harta benda keluarganya kelak.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun