Melihat matahari itu tenggelam, mataku terpejam, seakan ditelan lautan yang luas, aku menahan nafas beberapa saat merasakan, jika aku matahari dan engkau bumi, rasanya pedih untuk berpisah meski ditelan olehmu.
Aku berseringai atas kisah Nuh yang ditelan Paus, entah berapa lama ia tahan nafas. Angin sore itu begitu Sepoi, Mataku kembali terpejam, mengingat kisah bumi yang pernah tenggelam.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!