Berbagai keuntungan atas kehadiran media sosial dewasa ini. Masyarakat memanfaatkannya sebagai media bisnis yakni dengan cara mengiklankan produk mereka melalui media sosial. Sepertihalnya Instagram yang dikenal dengan media hiburan dan informasi yang berbasis foto dan video, kini sedang marak juga digunakan sebagai media dalam mempromosikan produk makanan oleh pengelola rumah makan, restoran hingga perusahaan makanan tertentu.
Akun bisnis beberapa  pengelola rumah makan atau restoran kini menjadikan Instagram sebagai portofolio mereka. Di mana di dalamnya berisi terkait informasi produk makanan terbaru hingga jual beli makanan. Sebaliknya para audiens atau pengguna Instagram biasanya melakukan revieu pencarian makanan sebelum berkunjung ke rumah makan atau restoran tertentu. Dalam revieu tersebut terjalin interaksi tuturan satu sama lain. Tak sedikit di antara beberapa admin melakukan ajakan hingga terjadi interaksi jual beli makanan.Â
Kehadiran Instagram ini menjadi nilai plus dari kedua belah pihak yakni pengiklan dan calon pelanggan. Bahkan semakin banyak pengikut akun Instagram tertentu maka semakin banyak pula yang akan berinteraksi dengan akun tersebut sehingga memudahkan dalam menjangkau audiens. Pengikut atau followers pada akun bisnis kuliner sangat berpengaruh terhadap rating serta aktivitas promosi produk mereka. Sebaliknya pengikut dari akun rumah makan tersebut akan semakin yakin bahwa produk yang ditawarkan tentu memiliki previlage tersendiri.
Para audiens akan dengan senang hati melihat tayangan iklan makanan di beranda mereka. Audiens pun tak segan-segan memberikan tanda suka, komentar hingga merekomendasikan kepada pengguna Instagram lainnya. Dalam tuturan pada kolom komentar tersebut terkadang audiens akan diarahkan dalam obrolan pribadi baik pada WhatsApp maupun melalui DM atau perpesanan langsung.
Interaksi antara pengiklan dan pelanggan rumah makan tersebut dapat dikategorikan interaksi jual beli makanan. Meski interaksi tersebut bukan atau tidak sampai pada wacana transaksi sebab pelanggan diarahkan berkunjung ke rumah makan, pemesanan melalui aplikasi go/grab food atau dengan obrolan WA dan DM. Kondisi ini pula dapat menjadi kekurangan dalam jual beli makanan secara online yang tidak seperti dengan jual beli makanan secara konvensional dengan sense tersendiri. Selain itu pula bahwa sulit untuk melakukan penawaran secara langsung tanpa berkunjung ke lokasi.Â
Dapat dikatakan bahwa jual beli makanan secara online memiliki plus-minus. Sebab banyak juga kalangan termasuk kalangan masyarakat rumahan, kantoran dan kalangan milenial lebih cenderung melakukan aktivitas jajan makanan secara online dibanding ke outlet tertentu karena malas antri dan terkesan kekinian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H