Mohon tunggu...
Andi Samsu Rijal
Andi Samsu Rijal Mohon Tunggu... Dosen - Peneliti Bahasa dan Budaya

Seorang Ayah; Pencinta Buku

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kupeluk Pohon di Musim Kemarau

30 Mei 2023   16:19 Diperbarui: 14 Juni 2023   12:40 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi penulis 

Adakah air yang kau taruh di akarmu, tanyanya pada pohon yang mereka peluk. 

Biarlah kau kupeluk erat-erat, kau ku puja di penghujung musim penghujan yang menyimpan air genangan. Kau ku manja di awal musim kemarau ini yang memberi kehangatan atas gairah udara mendera. 

Daunmu semoga tidak lekas berubah warna. Dahanmu semoga saja tidak kenapa atas derai angin kemarau. Ku Pinta batangmu tetap kokoh menopang segala kebinasaan. Ku Sembunyikan namamu, yah nama latin mu agar tak masuk undian pohon seperti pohon pohon lainnya dijadikan kayu bakar, kertas rongsokan, rumah bordil, meja koruptor, palu sidang tak bijak, ah ada ada saja kau bisa saja jadi tiang baliho para caleg.

Akarmu kini, teruslah menjalar mencuri air kolam di bawah sana. Biarkan ini jadi rahasia hutan kota dan pantai tak berombak itu. Kolamnya dijadikan bibir pantai, ikannya memakan limbah-limbah pabrik. 

Kau tetap ku peluk erat, musimmu biarlah menjalani takdirnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun