Senin pagi selepas gowes dapat tamu tiba-tiba. Mertua datang membawa bahan Sayur Pokko. Katanya ia dapat dari Sulawesi Tengah. Bukan pertama kalinya saya dibawakan sayur Pokko Umbut aren tersebut, melainkan sudah berkali-kali dan semuanya kiriman dari Poso Sulawesi Tengah. Entah bagaimana proses pengambilannya, berbeda jika sayur Pokko umbut kelapa muda saya sering dapatkan orang-orang memanennya.Â
Namun sayur Pokko umbut kelapa muda ini meski favorit bagi masyarakat di perkampungan namun sebisa mungkin tidak diviralkan atau jika bisa tidak untuk direkomendasikan.Â
Pernyataan ini saya dapat dari beberapa artikel pasalnya setengah mati orang-orang menanam kelapa, menunggu dua tiga tahun hingga gede menjelang berbuah malah ditebang untuk sayur pokko umbut kelapa muda. Makanya kurang dijual dipasaran.Â
Nah berbeda dengan Pokko Umbut aren yang didapatkan di hutan liar tidak menjadi persoalan jika ditebang dan digunakan untuk sayuran, sebab buah, batang dan daun pun dapat digunakan.
Sayur Pokko' Umbut Pohon Aren merupakan sayur langka tentunya. Sayur tersebut hanya bisa didapatkan di daerah tertentu yang memiliki pohon aren muda. Biasanya pohon aren tumbuh di hutan. Pohon aren tumbuh liar. Biasanya dimanfaatkan oleh petani untuk membuat gula aren baik padat, bubuk hingga gula aren cair. Buahnya pun dibuat kolang-kaling, demikian pohon dan daunnya hingga umbutnya dapat dijadikan sayur pokko.
Bahan sayur pokko tersebut kemudian diolah oleh istri saya menjadi sayur yang matang siap saji. Sebab diterima dalam keadaan setengah matang. Biasanya dapat dibuat sayur santan atau dbuat dengan kelapa goreng.Â
Campurannya pun bergantung selera. Namun istri saya mengolahnya dengan campuran santan kara serta ayam. Sehingga selain menjadi sayur juga berfungsi sebagai lauk. Jenis bahan sayur pokko ini lumayan muda sehingga tidak terlalu lama dimasak.
Cara memasaknya pun dimasak terpisah antara bahan sayur, bumbu dapur disiapkan, ayam yang sudah dibersihkan dimasak biasa. Setelah istri saya memasaknya kemudian kami makan bersama.Â
Di kampung saya sangat jarang makan sayur pokko umbut aren, biasanya hanya umbut kelapa muda itu pun saat orang-orang sedang gotong royong bangun rumah, bangun masjid, jembatan dan perbaikan jalan atau ada perhelatan pesta rakyat.Â
Di kampung saya di kabupaten Bone biasanya sayur pokko umbut demikian dicampur dengan udang dan kelapa goreng. Sayur demikian dinamai sayur lodeh sebab bumbunya sama. Meski sayur lodeh biasanya menggunakan nangka muda.