Mohon tunggu...
Andi Samsu Rijal
Andi Samsu Rijal Mohon Tunggu... Dosen - Peneliti Bahasa dan Budaya

Seorang Ayah; Pencinta Buku

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Mudik di Hari Terakhir Ramadhan

21 April 2023   12:25 Diperbarui: 21 April 2023   12:26 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu jalur mudik alternatif yang tampak sepi di kabupaten Maros, dokpri 

Hari ini adalah hari terakhir Ramadhan 1444 H. Hari ini saya melakukan perjalanan mudik dalam satu provinsi. Di pertengahan Ramadhan saya berangkat dari Yogyakarta ke Sulawesi dalam rangka mudik lebaran. Saya tiba dikediaman saya tanggal 7 April 2023 yakni di kabupaten Maros Sulawesi Selatan. Hari ini dalam rangka lebaran, saya kemudian melanjutkan perjalanan menuju kampung istri saya di Bantimurung Sulsel yang awalnya berada di sekitar batas kota Makassar Maros. Saya menempuh perjalanan kurang lebih 20 km dengan mengendarai kendaraan roda dua.

Perjalanan mudik dari rumah pribadi ke kediaman mertua atau rumah nenek, saya lakukan di pagi hari agar bisa berkumpul dan buka puasa terakhir bersama keluarga. Saya dan istri beda kabupaten sehingga terkadang saling bergantian rumah atau kampung yang mana didahulukan. Tiap tahun kami lakukan secara bergiliran. Pada dasarnya kampung saya berada di kabupaten sebelah yakni kabupaten Bone dengan jarak tempuh hampir 200 km dari arah kota Makassar atau 170an km dari kota Maros. Waktu tempuh rata rata 6 jam dengan normal namun sejak arus mudik semakin tinggi maka biasa ditempuh kurang lebih 8 jam minimal lantaran macet .

Sepanjang perjalanan di pagi hari cukup menyenangkan ke lantaran tidak ada macet sedikit di jalan protokol terkecuali di beberapa pasar tradisional yang tampak ramai. Pasar tradisional dipenuhi oleh pengunjung yang belum lebaran hari ini, beberapa kendaraan terparkir di sempadan jalan bahkan di bahu jalan sehingga sedikit menghambat jalur pemudik. Beberapa Pase tradisional saya lalui kurang lebih tiga dan ditambah pasar tumpah atau Pase dadakan yang menjadi tempat belanja kebutuhan lebaran esok harinya. 

Beberapa titik kumpul pemudik nampak terlihat di SPBU dan juga di posko pemudik yang didirikan oleh pemerintah setempat. Bahkan menurut informasi bahwa posko pemudik tersebut sangat ramai dihinggapi para pemudik yang sedang melakukan perjalanan jauh. Mereka singgah karena sedang melakukan pengecekan kendaraan, menerima takjil dari penyelenggara serta sekedar mampir istirahat demi melanjutkan perjalanan mereka.

Posko pemudik tersebut sangat bermanfaat bagi mereka yang sedang perjalanan jauh. Anggap saja posko tersebut sebagai tempat istirahat sementara bagi mereka. Posko pemudik memang sengaja dibuat untuk membantu pemudik dengan perjalanan jauh. Dari batas kota yang kami lalui nampak dua tiga posko. Posko tersebut baik dari ormas, pemerintah maupun dari kalangan politisi. 

Aktivitas mudik kali ini yang berbeda dari tahun sebelumnya adalah adanya beragam warna warni baliho di sepanjang jalan. Baliho tersebut didominasi dari baliho bacaleg untuk pemilu 2023. Selain baliho juga berseliweran informasi terkait peringatan kehati-hatian dalam berkendara. Termasuk informasi penggunaan kereta Api Maros Pare-Pare. Selain itu juga informasi lainnya adalah penggunaan jalur belakang sebut istilah jalur alternatif dari kota Makassar ke beberapa kabupaten di Sulsel dan juga informasi buka buka tutup dari arah kota Makassar ke arah kabupaten Bone.

Sepanjang jalan yang kami lalui nampak ramai lancar dan dengan gema takbir di beberapa masjid Muhammadiyah di kota Makassar dan di kabupaten Maros. Apalagi di kabupaten Maros merupakan salah satu basis ormas Muhammadiyah terbesar di Sulsel. Mudik kali ini sangat menyenangkan lantaran tidak ada lagi pembatasan sosial berskala besar seperti beberapa tahun sebelumnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun